Wednesday 28 September 2011

Konsep Dasar Manajemen

BAB II
PEMBAHASAN KONSEP DASAR MANAJEMEN

A.    Definisi dan Batasan Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimipinan, pemimpin, ketata pengurusan, administrasi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya ada beberapa definisi atau pengertian dari Manajemen, yaitu sebagai berikut: John D. Millett membatasasi Managment menjadi: ”management is the proceess of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achive a desired goal (adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan” (dalam Siswanto, 2005:1)

Definisi lainnya dari manajemen adalah seperti yang diuraikan oleh G.R. Terry. Menurutnya manajemen adalah: “management is distinict process consisting of planing, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources (manajemen adalah suatu proses khusus yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan lainnya)”. (dalam Hasibuan, 2005:2).

Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel, ahli lainnya mengartikan manajemen sebagai berikut: “ Management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct, and control the activities other people(manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sjumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian).” (dalam Hasibuan, 2005:2).

Mendefinisikan Managment ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan ketatalaksanaan, Managment pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian Managment dapat dilihat dari tiga pengertian.

1.    Manajemen sebagai suatu proses
2.    Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
3.   Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni

Managment sebagai suatu proses. Pengertian Managment sebagai suatu proses dapat dilihat dari pengertian menurut :
  • Encylopedia of the social science, yaitu suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.
  • Haiman, Managment yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan
  • Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

Managment sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan Manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas Managment disebut Manajer.

Menurut Stoner dan Wankel bahwa proses adalah cara sistematis untuk untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan manajemen di atas prosesnya meliputi:
  • Perencanaan, yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan dilakukan;   
  • Pengorganisasian, yaitu mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya lainnya yang dibutuhkan.
  • Kepemimpinan, yaitu mengupayakan agar bawahan bekerja sebaik mungkin. 
  • Pengendalian, yaitu memastikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan jika tidak tercapai dilakukan tindakan perbaikan. (dalam Siswanto, 2005:2)

Ahli lain, Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, memberikan batasan manajemen sebagai berikut : “Management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi”. (dalam Siswanto, 2005:2).

Hersey dan Blanchard lebih menekankan pada definisi tersebut tidaklah dimaksudkan hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama. Selain beberapa definisi di atas, ada beberapa definisi lain tentang manajemen dari para ahli, yaitu: Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan definisi manajemen adalah: “ ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”(dalam Hasibuan, 2005:2)

B.    Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni

Managment merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan didalamnya menjelaskan tentang gejala-gejala Managment, gejala-gejala ini lalu diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diujudkan dalam bentuk suatu teori.

Sedang Managment sebagai suatu seni, disini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kkerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.

Managment sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas Managment dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari Managment. Pengertian Managment sebagai suatu ilmu dan seni dari :
  • Chaster I Bernard dalam bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa Managment yaitu seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel dan Geroge R. Terry.
  • Marry Parker Follett menyatakan bahwa Managment sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Konsep Dasar Manajemen

Dari devinisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Managment yaitu koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.


C.    Manajemen Sebagai Suatu Profesi

Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan.

Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through poeple).

Dalam jaman modern ini semua jenis kegiatan selalu harus diManagmenti, dalam arti aturan yang jelas, dan sekarang boleh dikata bahwa bidang Managment sudah merupakan suatu profesi bagi ahlinya. Mengapa demikian karena dalam kegiatan apapun pekerjaan harus dikerjakan secara efisien dan efektif, sehingga diperoleh masukan atau input yang besar.

Edgar H Schein dalam bukunya yang berjudul organization socialization and the profession of Manajemen menguraikan karakteristik atau criteria-kriteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
  1. Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam situasi dan lingkungan, hal ini banyak ditunjang dengan banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi seorang professional. Misalnya Akademi Pendidikan Profesi Manajemen, kursus-kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
  2. Para profesioal memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa, agama dam criteria-kriteria lainnya.
Para professional harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat.

D.    Pentingnya tujuan dalam Manajemen
Setiap kegiatan yang dilakukan manusia diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan seperti kita ketahui tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat :
  • Terwujudnya suasana kerjas yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota
  • Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
  • Terpenuhinya salah satu dari 4 (empat) kopetensi bekerja para anggota serta tertunjngnya kopetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.
  • Tercapainya tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi.
  • Terbekalinya tenaga profesional dengan teori tentang proses dan tugas administrasi kepemimpinan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen).
  • Teratasinya masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebakan karena manajemen.

Berdasarkan tujuan tersebut dapat dipahami bahwa manajemen memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sejak awal.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
  • Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Managment (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda.
  • Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori. 
  • Manajemen diartikan profesi karena manajemen membutuhkan keahlian tertentu dalam mencapai tujuan. Manajemen menurut parker (stoner dan freeman2000) ialah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through poeple)
  • Tujuan dalam managment sangat penting karena tujuan tersebut dapat : Terwujudnya suasana kerjas yang aktif, inofatif, kreatif, efektif, menyenangkan dan bermakna bagi para karyawan atau anggota, Terciptanya karyawan atau anggota yang aktif mengemangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.

 

DAFTAR PUSTAKA


Hasibuan, 2005. Dasar-dasar manajemen,  Jakarta : Bumi Aksara

http://Manajemen menentukan keberhasilan// Written by Mr.Ndy on February 17, 2009 – 9:05 pm

Silalahi, 1996, Pengantar manajemen , teori dan praktek Jakarta : Rineka Cipta

Siswanto, HB.Dr. 2007. Pengantar manajemen¸ Jakarta : Bumi Aksara

Tuesday 28 June 2011

Wahyu Terakhir Kepada Rasulullah SAW

Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada']. Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan berkata,
“Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu.” Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata,
“Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna.” Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata, “Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma.” Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, “Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda.”
Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, “Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau.” Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan bertanya, “Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?.” Kemudian Ali ra. berkata, “Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?.” Lalu Rasulullah SAW berkata, “Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat”.
Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara ‘Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah SAW, ‘Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda.” Rasulullah SAW berkata, “Wahai ‘Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul kamu.” Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra., “Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari.” Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash].”
Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata, “Siapakah di pintu?.” Lalu Bilal ra. berkata, “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat beliau.”Kemudian Fathimah ra. berkata, “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal ra., “Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk diqishash.” Bertanya Fathimah ra. lagi, “Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?” Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada ‘Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata, “Wahai ‘Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua.” Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata, “Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua.” Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, “Wahai ‘Ukasyah! Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW” Lalu Rasultillah SAW berkata, “Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu.” Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata, “Wahai ‘Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW” Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, “Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua.” Berkata Rasulullah SAW “Wahai ‘Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul.”
Kemudian ‘Ukasyah berkata, “Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.” Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah ‘Ukasyah melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, “Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.” Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, “Wahai ‘Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga.”
Apabila ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata, “Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah SWT, kemudian yang akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku.”
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, “Ya Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam sahaja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati.”
Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam, “Assalaarnualaika ya rasulullah.” Lalu dijawab oleh Fathimah ra., “Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau.” Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan baginda berkata, “Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir.” Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata, “Aduh musibah.”
Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.; “Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?.” Maka Fathimah ra. pun berkata, “Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid.” Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, “Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia.” Setelah berkata demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, “Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah lerlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku.”
Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, “Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?” (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; “Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat.” Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra., “Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu.” Maka Fathimah ra. pun berkata, “Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya.” Kemudian Rasulullah SAW berkata; “Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?.” Jawab Fathimah,”Tidak ayah.” “Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur.” Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah SAW mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau pun berkata, “Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku.” Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, “Assalamuaalaikum ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?” Maka berkata malaikat lzrail, “Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali.” Berkata Rasulullah SAW, “Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?” Berkata lzrail, “Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia.” Tidak beberapa lama kemudian Jibril AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.
Apabila Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun berkata, “Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat” Berkata Jibril AS, “Ya aku tahu.” Rasulullah SAW bertanya lagi, “Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah SWT” Berkata Jibril AS, “Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu.” Berkata Rasulullah SAW, “Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti.” Berkata Jibril AS, “Allah SWT telah berfirman yang bermaksud,
“Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga.” Berkata Rasulullah SAW, “Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku.” Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku.” Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata, “Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati.” Jibril AS mengalihkan pandangan dari Rasulullah SAW apabila mendengar kata-kata beliau itu. Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata, “Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?” Jibril AS berkata, “Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?” Anas bin Malik ra. berkata, “Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda,
“Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu.” Ali ra. berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata, “Umatku, umatku.” Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa, “Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; “Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu.”
***
Dari Sahabat

Wallahu 'alam

Tuesday 10 May 2011

Teori Sigmund Freud

Psikoanalisis hampir diidentikan dengan sosok seorang Freud. Sigmund Freud (1856-1939) lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg Moravia yang pada masa itu merupakan provinsi di bagian utara Kekaisaran Autro Hongaria dan sekarang adalah wilayah Republik Ceska.

Pandangan pandangan freud terus berkembang selama kariernya yang panjang. Hasil kolektif tulisan tulisan yang luas merupakan sebuah sistem rinci tentang perkembangan kepribadian. Freud mengemukakan tiga struktur spesifik kepribadian yaitu Id, Ego dan Superego. Ketiga struktur tersebut diyakininya terbentuk secara mendasar pada usia tujuh tahun.

Struktur ini dapat ditampilkan secara diagramatik dalam kaitannya dengan aksesibilitas bagi kesadaran atau jangkauan kesadaran individu. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang bersifat irasional. Id merupakan sebuah keinginan yang dituntun oleh prinsip kenikmatan dan berusaha untuk memuaskan kebutuhan ini.

Ego merupakan sebuah pengatur agar id dapat dipuaskan atau disalurkan dalam lingkungan sosial. Sistem kerjanya

pada lingkungan adalah menilai realita untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Sedangkan Superego sendiri adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan nilai baik-buruk, salah- benar, boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan Ego yaitu Id.

Kesadaran dan Ketidaksadaran

Pemahaman tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema kepribadian bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.

Sedangkan kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan.

Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.

Kecamasan

Bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud adalah tentang kecemasan. Kecemasan ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. Menurut Freud kecemasan itu ada tiga: kecemasan realita, neurotik dan moral.

(1) Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada ancaman nyata.

(2) Kecemasan neurotik adalah rasa takut kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang dapat mebuatnya terhukum, dan

(3) Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.

Mekanisme Pertahan Ego

Untuk menghadapi tekanan kecemasan yang berlebihan, sistem ego terpaksa mengambil tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan yang demikian itu, disebut mekanisme pertahanan, sebab tujuannya adalah untuk mempertahankan ego terhadap tekanan kecemasan. Dalam teori Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan yang penting adalah:

a. represi; ini merupakan sarana pertahanan yang bisa mengusir pikiran serta perasaan yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran,
b. memungkiri; ini adalah cara mengacaukan apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dilihat seseorang dalam situasi traumatik,
c. pembentukan reaksi; ini adalah menukar suatu impuls atau perasaan yang menimbulkan kecemasan dengan melawannya dalam kesadaran,
d. proyeksi; ini berarti memantulkan sesuatu yang sebenarnya terdapat dalam diri kita sendiri ke dunia luar,
e. penggeseran; merupakan suatu cara untuk menangani kecemasan dengan menyalurkan perasaan atau impuls dengan jalan menggeser dari objek yang mengancam ke “sasaran yang lebih aman”,
f. rasionalisasi; ini cara beberapa orang menciptakan alasan yang “masuk akal” untuk menjelaskan disingkirnya ego yang babak belur,
g. sublimasi; ini suatu cara untuk mengalihkan energi seksual kesaluran lain, yang secara sosial umumnya bisa diterima, bahkan ada yang dikagumi,
h. regresi; yaitu berbalik kembali kepada prilaku yang dulu pernah mereka alami,
i. introjeksi; yaitu mekanisme untuk mengundang serta “menelaah” sistem nilai atau standar orang lain,
j. konpensasi,
k. ritual dan penghapusan.

Tahap Perkembangan Kepribadian

Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap. Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun, meliputi beberapa tahap yaitu tahap oral, tahap anal, tahap phalik, tahap laten, dan tahap genital.

Daftar Pustaka

Brennan, James F. 2006. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada
Sarlito W. Sarwono. 2002. Berkenalan dengan ALiran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta : PT Bulan Bintang

Sunday 8 May 2011

Sistem Pendidikan Di Amerika Serikat

Sistem Pendidikan di AS
Struktur Pendidikan (Primary school, secondary school dan higher education)

Di mana kita menempuh pendidikan tinggi di AS

Pendidikan Undergraduate (College)

Program Postgraduate (Graduate)
Memahami Sistem Pendidikan di AS
Pendidikan di AS menawarkan banyak sekali pilihan bidang studi untuk mahasiswa. Bagi mahasiswa dari luar AS, bahkan untuk mahasiswa AS pun, banyaknya institusi, program, dan lokasi sekolah akan dapat menimbulkan kebingungan dalam memilih. Untuk memudahkan pemilihan, mahasiswa harus mempelajari dengan sungguh-sungguh program-program dan lokasi yang akan dipilih. Dalam melakukan pemilihan tersebut, kita harus memahami sistem pendidikan di AS.

Kita mulai dengan struktur pendidikan di AS.

Orang Amerika menempuh 12 tahun pendidikan di primary dan secondary school. Dengan ijasah dari secondary school (high school), mereka dapat melanjutkan studinya ke college, university, vocational (job training) school, secretarial school, dan professional school lainnya.

Primary dan Secondary School: Anak-anak di AS masuk sekolah (primary school) pada umur sekitar 6 tahun. Mereka belajar di sana selama 5 atau 6 tahun. Kemudian mereka melanjutkan ke sekolah lanjutan (secondary school) yang terdiri dari 3 tahun di "middle school" atau "junior high school" dan 3 atau 4 tahun di "senior high school" (lebih sering disebut "high school" saja). Orang AS menyebut kelas/tingkat dalam 12 tahun pertama sekolah ini dengan istilah "grade".

Higher Education: Sesudah menyelesaikan high school (twelfth grade), mereka dapat melanjutkan studinya ke college atau university. Pendidikan di college atau university ini dikenal sebagai pendidikan tinggi ("higher education"). Kita harus tahu jenjang pendidikan di negara kita yang setingkat dengan twelfth grade di AS. Kita juga harus memastikan apakah perlu menempuh 1-2 tahun persiapan sebelum dapat mendaftar ke sekolah di AS. Di beberapa negara, pemerintah dan swasta kadang-kadang tidak mengakui gelar yang kita dapat di AS jika kita masuk ke salah satu college sebelum lulus SLTA.

Pendidikan di college atau university yang memberikan gelar Bachelor dikenal sebagai pendidikan "undergraduate". Pendidikan lanjutannya disebut pendidikan "graduate" atau "post-graduate". Pendidikan lanjutan atau pendidikan graduate meliputi hukum, medical, MBA, dan Ph.D. (doktor).
Di mana kita menempuh pendidikan tinggi di AS

1. State College atau State University: State school atau sekolah negeri didukung atau diselenggarakan oleh pemerintah (negara bagian atau pemerintah daerah). Ke 50 negara bagian di AS masing-masing memiliki paling tidak satu universitas negeri dan kemungkinan beberapa college negeri. Beberapa sekolah negeri tersebut menggunakan kata "State" sebagai bagian dari namanya.
2. Private College atau Private University: College atau University ini diselenggarakan oleh swasta, bukan oleh pemerintah. Biaya kuliah di sana biasanya lebih tinggi dibanding sekolah negeri. Sekolah-sekolah ini juga kebanyakan lebih kecil dibanding sekolah negeri.
3. Two-Year College: Two-year college menerima mahasiswa lulusan high school dan memberikan Associate Degree. Lembaga pendidikan tinggi ini ada yang diselenggarakan oleh pemerintah, ada juga yang oleh swasta. Kita harus memastikan apakah gelar yang diberikan oleh lembaga ini diakui oleh pemerintah atau swasta di negara kita. Lulusan two-year college atau junior college ini biasanya melanjutkan ke college atau university untuk mendapatkan gelar Bachelor dengan menempuh dua tahun atau lebih pendidikan lanjutan.
4. Community College: Ini adalah pendidikan di college selama dua tahun yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat. Community college melayani komunitas lokal, biasanya suatu kota atau wilayah. Banyak dari mahasiswanya yang tinggal di rumah, atau para pekerja yang mengambil kelas sore.

Seringkali community college ini menerima juga mahasiswa asing. Banyak dari sekolah ini yang menawarkan layanan khusus kepada para mahasiswa tersebut seperti tutorial gratis. Banyak juga yang menawarkan program bahasa Inggris (ESL - English as a Second Language) secara intensif. Mahasiswa setiap kelasnya biasanya sedikit dan tidak begitu kompetitif dibanding universitas negeri yang besar.

Banyak comunnity college yang menawarkan program transfer. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan program ini dapat mentransfer kreditnya ke college atau university untuk melanjutkan ke pendidikan undergraduate. Program transfer ini bisa banyak membantu mahasiswa asing. Dua tahun di community college memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kemampuan bahasa Inggrisnya sementara mereka menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan dan pola hidup di AS.

Selain program transfer, community college menawarkan berbagai pilihan vocational (job-training) program. Program-program ini menyiapkan mahasiswa ke berbagai peluang karir, mulai dari administrasi bisnis dan pemrogram komputer, sampai ke perawat, fashion design dan manajemen hotel/restoran. Mahasiswa yang menyelesaikan program ini akan memperoleh gelar atau sertifikat.

Beberapa community college menyediakan perumahan dan layanan konsultasi yang mungkin dibutuhkan oleh mahasiswa asing.

Sekali lagi, pastikan bahwa gelar dari community college ini dapat digunakan untuk mencari pekerjaan di tanah air. Sebagian besar negara, tetapi tidak semua, mengakui gelar ini.
5. Professional School: Professional school mendidik mahasiswanya dalam bidang-bidang seperti seni, musik, rekayasa, bisnis, dan profesi-profesi lainnya. Beberapa di antaranya merupakan bagian dari universitas, sebagian lagi merupakan sekolah tersendiri. Beberapa professional school menawarkan gelar graduate.
6. Institute of Technology: Ini adalah sekolah yang membutuhkan paling tidak empat tahun masa belajar di bidang sain dan teknologi. Beberapa di antaranya memiliki program graduate. Yang lainnya serupa dengan community dan junior college serta menawarkan program-program yang lebih pendek di bidang yang lebih mudah.
7. Technical Institute: Di technical institute diajarkan bidang-bidang seperti teknologi medis atau teknik industri. Walaupun pendidikan ini dapat memberi bekal untuk karir yang kita inginkan, gelar yang kita dapat di sini tidak selalu ekuivalen dengan gelar dari college atau university. Beberapa college dan university tidak mengakui kredit dari lembaga ini dalam program transfer. Jika kita bermaksud mengikuti pendidikan di salah satu technical institute ini, periksa lebih dulu apakah pemerintah kita, college, atau university di AS mengakui gelar yang diberikan.
8. Church-related School: Banyak college dan university di AS yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Walaupun demikian hubungan antara sekolah dan organisasi pendirinya bisa sangat fleksibel. Kadang-kadang sekolah ini lebih menyukai mahasiswa yang datang dari latar belakang yang sama dengan pendirinya. Tetapi hampir semua sekolah menerima mahasiswa dari agama dan kepercayaan apapun.

Pendidikan Undergraduate (College)
Bidang studi: Mahasiswa di AS biasanya mempelajari bermacam-macam bidang studi di college. Mereka tidak mengkhususkan diri pada satu bidang studi tertentu sampai mereka menempuh pendidikan graduate.

Dua tahun pertama di college disebut tahun "freshman" dan "sophomore". Mahasiswa tahun pertama disebut "freshmen" dan mereka menjadi "sophomores" di tahun kedua. Beberapa sekolah mengharuskan mahasiswa tahun pertama dan keduanya untuk mengambil mata kuliah dari beberapa bidang: literatur, sain, pengetahuan sosial, seni, sejarah, dan sebagainya. Freshmen dan sophomores ini disebut "underclassmen."

"Junior" dan "senior," atau tahun ketiga dan keempat, adalah "upper classes." Mahasiswa tahun ketiga dan keempat ini disebut "junior" dan "senior"-"upperclassmen." Ketika mahasiswa memasuki tahun ketiga (junior year), mereka harus memilih program studi utama (major field of study). Mereka diwajibkan mengambil sejumlah mata kuliah di bidang/departemen ini. Di beberapa sekolah, mahasiswa juga mengambil "minor field." Biasanya ada juga kesempatan untuk mengambil mata kuliah-mata kuliah pilihan di bidang lain.

Setiap mahasiswa akan mendapat seorang pembimbing (faculty advisor) yang mengajar mata kuliah bidang tersebut. Pembimbing ini membantu mahasiswa dalam memilih dan merencanakan program studinya.

Mahasiswa asing juga akan didampingi oleh "International Student Advisor." Mereka membantu mahasiswa asing menyesuaikan diri dengan kehidupan di AS, membantu mengurus visa dan masalah-masalah administratif lain, serta mengorganisasikan kegiatan-kegiatan untuk mahasiswa asing.

Proses belajar mengajar: Perkuliahan dilakukan mulai dari kelas besar dengan ratusan mahasiswa sampai ke kelas kecil dan "seminar" (kelas diskusi) dengan hanya sedikit mahasiswa. Mahasiswa yang mendaftar untuk suatu mata kuliah seringkali dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil atau "sections." Masing-masing kelompok mengadakan pertemuan secara terpisah untuk mendiskusikan topik mata kuliah yang bersangkutan atau materi-materi lain.

Dosen biasanya memberikan bahan bacaan dari textbook atau sumber lain setiap minggu. Mereka juga meminta beberapa laporan tertulis setiap semester (term). Kita diharapkan untuk menguasai bahan bacaan tersebut agar dapat mengikuti diskusi dan memahami perkuliahan. Mahasiswa sains juga diharuskan melewatkan waktunya di laboratorium.

Tahun akademik: Kalender akademis biasanya dimulai bulan Agustus atau September dan berlangsung hingga bulan Mei atau Juni. Mahasiswa asing sebaiknya masuk ke universitas di AS pada musim gugur. Sebagian besar mahasiswa baru mulai masuk pada saat tersebut, jadi mereka dapat melakukan penyesuaian bersama-sama. Selain itu, banyak mata kuliah yang harus diambil secara berurutan mulai musim gugur dan berlanjut sepanjang tahun.

Tahun akademik di banyak sekolah terdiri dari dua "term" (semester). Beberapa menggunakan "three-term calendar" yang dikenal sebagai sistem "trisemester." Yang lainnya lagi membagi tahun akademik menjadi empat kwartal, termasuk kuliah musim panas yang sifatnya tidak wajib.

Kredit: Setiap mata kuliah diberi bobot kredit. Angka kredit ini kurang lebih sama dengan jumlah jam yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengikuti mata kuliah tertentu setiap minggunya. Tiap mata kuliah umumnya memiliki bobot 3-5 kredit.

Total kredit yang harus diambil di sebagian besar sekolah adalah 12 atau 15 kredit (empat atau lima mata kuliah per semester). Mahasiswa asing diharapkan mengambil semua mata kuliah setiap semesternya.

Transfer: Jika seorang mahasiswa pindah ke universitas lain sebelum menyelesaikan pendidikannya, biasanya sebagian besar kredit yang didapat di sekolah sebelumnya dapat digunakan untuk meneruskan pendidikannya di universitas yang baru. Ini berarti seorang mahasiswa dapat pindah dan melakukan transfer kredit ke universitas lain dan masih mungkin lulus dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Penilaian: Dosen memberikan nilai kepada mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diambilnya. Penilaian ini didasarkan pada:

1. Partisipasi di kelas. Diskusi, pertanyaan, pembicaraan dalam diskusi, terutama dalam kelas-kelas seminar. Ini seringkali menjadi faktor yang sangat penting dalam penentuan nilai mahasiswa.
2. Ujian tengah semester. Biasanya diadakan selama masa perkuliahan.
3. Satu atau beberapa makalah atau karya tulis, atau laporan laboratorium.
4. Tugas-tugas atau kuis. Kadang-kadang dosen mengadakan kuis mendadak yang tidak diumumkan sebelumnya. Ini tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap nilai akhir, tetapi dimaksudkan agar mahasiswa selalu siap dan menaruh perhatian.
5. Ujian akhir. Dilaksanakan beberapa waktu sesudah masa perkuliahan selesai.

Advanced placement: Beberapa college dan university memberikan bonus kredit kepada mahasiswanya untuk beberapa hal yang mereka kerjakan selama di high school. Beberapa sekolah juga memberikan dispensasi khusus kepada mereka yang terbukti memiliki kemampuan setara dengan kemampuan mahasiswa college pada bidang-bidang tertentu.

Ini berarti mahasiswa yang baru saja masuk ke college (freshman) dapat mengambil mata kuliah yang seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa tahun kedua (sophomore).

Pihak sekolah mungkin saja minta mahasiswa tersebut mengikuti tes khusus untuk membuktikan bahwa mahasiswa tadi dapat mengerjakan soal-soal bagi mahasiswa tahun kedua, atau mereka mengadakan tes lagi untuk mahasiswa yang meraih nilai sangat tinggi pada ujian masuk college. Calon-calon mahasiswa yang berprestasi tinggi di SLTA seringkali mendapat kesempatan ini.
Pendidikan Postgraduate (Graduate)
Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, lulusan college dengan gelar Bachelor biasanya mempertimbangkan untuk melanjutkan studinya ke tingkat graduate.

Tingkat Master: Banyak perusahaan yang mensyaratkan gelar Master untuk mengisi lowongan pada posisi tertentu. Gelar ini biasanya dibutuhkan pada bidang-bidang library science, engineering, atau social work. Pendidikan M.B.A., atau Master of Business Administration, adalah program yang sangat populer dan biasanya harus ditempuh selama dua tahun. Beberapa program Master, seperti jurnalistik, hanya memerlukan waktu satu tahun.

Pada program-program master akademik, mahasiswa mempelajari bidang-bidang seperti sejarah atau filsafat. Gelar ini biasanya merupakan persiapan untuk melanjutkan ke tingkat doktoral.

Sebagian besar waktu pada program master ini dihabiskan untuk perkuliahan. Peserta program ini biasanya harus membuat laporan riset yang disebut thesis, tetapi beberapa program master membutuhkan dilakukannya banyak studi dan penelitian pribadi.

Tingkat Doctoral (Ph.D.): Banyak sekolah yang menganggap program Master sebagai langkah awal untuk mencapai gelar Ph.D. (Doktor). Tetapi di sekolah-sekolah lain, mahasiswa bisa langsung mengikuti program doktoral tanpa harus mendapat gelar Master terlebih dulu.

Jika kita mampu dan yakin akan dapat menyelesaikan tingkat doktoral ini, mungkin kita akan lebih memilih yang kedua karena kita dapat langsung mengikuti program ini. Akan tetapi kita harus ingat, jika kita tidak dapat menyelesaikan pendidikan ini, kita tidak akan memperoleh gelar apa pun.

Oleh karena itu, jika kita tidak yakin akan dapat menyelesaikan program doktoral ini, lebih baik kita mengambil program master. Sesudah mendapat gelar Master, baru kita melanjutkan ke tingkat doktoral.

Mahasiswa yang mengikuti program doktoral ini disebut kandidat doktor. Mereka akan mengikuti beberapa perkuliahan, tetapi kegiatan utama dan paling penting sehingga menghasilkan gelar Ph.D. adalah melakukan penelitian yang orisinil.

Dibutuhkan sekitar tiga tahun atau lebih untuk mendapat gelar Ph.D. Bagi mahasiswa asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai lima atau enam tahun.

Selama dua tahun pertama, kandidat doktor ini mengambil beberapa mata kuliah dan seminar. Kemudian paling tidak satu tahun berikutnya, mereka mengadakan penelitian dan menulis thesis atau disertasi. Karya tulis ini harus berisi pandangan-pandangan, rancangan-rancangan, atau penelitian yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Disertasi doktor adalah suatu pembahasan disertai kesimpulan tentang suatu permasalahan. Sebagian besar universitas yang menyelenggarakan program doktor mensyaratkan mahasiswanya memiliki kemampuan membaca dalam dua bahasa asing, menyediakan waktu untuk mengikuti kuliah-kuliah terjadwal, lulus dalam ujian seleksi program doktoral, dan lulus dalam ujian lisan dengan topik sesuai dengan disertasinya.

Resume Teori Piaget dan Teori Vigotsky

Resume Teori Belajar Piaget & Vygotsky
-PIAGET-
Intelegensi → ciri bawaan yang dinamis → dikarenakan tindakan yang cerdas akan berubah saat organisme semakin matang secara biologis dan mendapatkan pengalaman.
Teori tersebut sering disebut sebagai genetic epistemology karena teori ini berusaha melacak perkembangan kemampuan intelektual.
Skema
Skema (jamak : skemata) → potensi umum untuk berperilaku dengan cara tertentu, misalnya potensi untuk melakukan hal seperti mengisap, menatap, atau memegang. Di dalamnya terdapat isi (content) yaitu kondisi-kondisi yang berlaku selama terjadi manifestasi potensi umum.
Asimilasi
→ penyesuaian antara struktur kognitif dengan lingkungan fisik.
Akomodasi
→ modifikasi struktur kognitif agar sesuai dengan lingkungan.
Asimilasi dan akomodasi merupakan functional invariants karena mereka terjadi di semua level perkembangan intelektual.
Ekuilibrasi
Ketika asimilasi terjadi → seseorang akan merespon situasi sesuai dengan pengetahuan sebelumya. Munculnya suatu situasi yang baru membuat kita tidak bisa merespon jika hanya mengandalkan pengetahuan terdahulu sehingga → menyebabkan ketidakseimbangan kognitif. Adanya kebutuhan bawaan kita untuk mencapai equilibrium membuat struktur otak berubah sehingga terjadi keseimbangan (proses akomodasi). Akomodasi menyebabkan ketika kita bertemu dengan situasi baru di lain waktu, tidak akan terjadi ketidakseimbangan kognitif.
Interiorisasi
Apa yang dialami anak adalah fungsi dari lingkungan fisik dan struktur kognitif. Interiorisasi → penurunan ketergantungan pada lingkungan fisik dan meningkatnya struktur kognitif
Pada awalnya reaksi adaptif anak ini berlangsung bersifat langsung dan sederhana, tanpa pemikiran. Reaksi adaptif biasanya jelas kelihatan tetapi lama kelamaan proses interiorisasi berlangsung, reaksi adaptif anak menjadi tidak tampak (lebih banyak melibatkan tindakan internal daripada eksternal). Piaget menyebut proses tak tampak ini sebagai operasi (yang sama dengan berpikir). Karakteristik terpenting dari operasi adalah ia dapat dibalik (reversibility).
Tahap-tahap perkembangan:
1. Tahap Sensorimotor (dari lahir – 2 tahun)
Ciri : tidak ada bahasa, anak bersifat egocentris, pada akhir tahap ini anak mengembangkan object permanence, anak tahu benda itu ada meskipun tidak tampak.
2. Pemikiran preoperational (sekitar 2 tahun – 7 tahun)
a. Pemikiran prakonseptual (sekitar 2 tahun - 4 tahun)
Ciri : Pembentukan konsep sederhana, mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok berdasarkan kemiripan, logika mereka tidak induktif atau deduktif, namun transduktif ( sapi adalah hewan besar dan berkaki empat, hewan itu juga berkaki empat dan besar jadi hewan itu adalah sapi)
b. Pemikiran intuitif (sekitar 4 tahun - 7 tahun)
Anak memecahkan masalah secara intuitif, bukan berdasarkan kaidah-kaidah logika.
Ciri : anak tidak mampu untuk conservation (kemampuan untuk menyadari bahwa jumlah, panjang, substansi atau luas akan tetap sama meski mungkin hal-hal itu direpresentasikan kepada anak dalam bentuk yang berbeda-beda). Anak secara mental tidak mampu membalikkan operasi kognitif.
3. Operasi konkret (sekitar 7 tahun - 11/12 tahun)
Ciri : anak memiliki kemampuan konservasi, kemampuan mengelompokkan secara memadai, mampu melakukan pengurutan (dari yang besar ke yang kecil dan sebaliknya), dan mampu menangani konsep angka. Akan tetapi, proses pemikiran masih didasarkan hal-hal yang konkret.
4. Operasi formal (sekitar 11/12 tahun – 14/15 tahun)
Anak mampu menangani situasi hipotetis dan proses berpikir mereka tidak lagi tergantung hanya pada hal-hal yang langsung. Pemikiran anak semakin logis dimana pemikiran ini dapat membantunya untuk mencari solusi atas problem kehidupan yang tidak kunjung selesai.
Pendapat Piaget mengenai pendidikan
Anak dengan usia sama dari budaya yang sama cenderung memiliki struktur kognitif yang sama, tetapi mungkin juga mereka memiliki struktur kognitif yang berbeda dan karenanya membutuhkan jenis materi belajar yang berbeda pula.
Agar proses belajar terjadi, materi perlu sebagian yang sudah diketahui dan sebagian lagi belum. Bagian yang sudah diketahui akan diasimilasi dan bagian yang belum diketahui akan menimbulkan modifikasi dalam struktur kognitif anak. Modifikasi ini disebut akomodasi yang dapat disamakan dengan belajar.
Menurut Piaget, pendidikan yang optimal membutuhkan pengalaman yang menantang bagi si pembelajar sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat menghasilkan pertumbuhan intelektual. Untuk menciptakan jenis pengalaman ini, guru harus tahu level fungsi struktur kognitif siswa. Maka, dapat kita tarik persamaan antara teori Piaget (yang kognitif) dengan teori-teori behavior, yaitu : pendidikan harus diindividualisasikan.

-VYGOTSKY-
Wertsch mendeskripsikan 3 tema yang muncul untuk membentuk inti dari kerangka teori Vygotsky :
(1) ketergantungan pada genetik atau metode perkembangan;
(2) pernyataan bahwa proses mental yang lebih tinggi dalam individu memiliki asal-usul mereka dalam proses sosial;
(3) klaim bahwa proses mental dapat dipahami hanya jika kita mengerti alat-alat dan tanda-tanda yang menengahinya.
Phylogenetic Comparisons
Untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam fungsi mental manusia dan hewan lainnya, Vigotsky mengambil Marxian posisi Marxis yang diselenggarakan kegiatan sosial tenaga kerja, yang didirikan pada penggunaan alat teknis, adalah kondisi dasar pada eksistensi manusia. Dengan kata lain, struktur dan praktek-praktek penyelenggaraan sosial tenaga kerja menyediakan konteks untuk bagaimana mereka bertindak, dan sesudah itu, bagaimana mereka berpikir. Tapi Vygotsky juga melampaui posisi ini untuk mempertimbangkan munculnya sppech/pidato untuk sama-sama penting dalam membedakan manusia dari hewan lainnya.
Dari perbandingan ini Vygotsky memperoleh sebuah kepercayaan yang benar-benar mirip dengan pambahasan Bruner sebelumnya, yaitu, perkembangan biological dan cultural tidak terjadi dalam isolasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan factor-faktor sosial dan cultural untuk memediasi perkembangan kemampuan intelektual manusia.
Vygotsky’s Developmental Method
• Natural Process of Development
Vygotsky percaya bahwa eksperimen seharusnya mengatur pemberi kesempatan maksimal pada subjek untuk mengerjakan bermacam-macam aktivitas yang dapat diobservasi, bukan dengan pengontrolan yang sangat tegas.
Vigotsky menggunakan tiga tekhnik dalam eksperimen pada anak-anak yang meliputi pengenalan hambatan yang akan mengganggu pemecahan masalah. Dalam studi bahasa sifat yang mementingkan diri sendiri, contohnya, Vigotsky meminta anak-anak yang berbicara bahasa yang berbeda untuk melengkapi kegiatan kooperatif. Sebuah teknik untuk memberikan bantuan secara eksternal untuk menyelesaikan masalah yang dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. Akhirnya, anak-anak mungkin diminta untuk menyelesaikan masalah yang melebihi pengetahuan dan kemampuan mereka.
Ketiga teknik ini mempunyai penekanan umum yang menerangkan proses, daripada produk. Melalui mediasi, Vigotsky mendefenisikan bentuk perilaku manusia “individu yang secara aktif mengubah stimulus dari situasi sebagai bagian dari proses untuk merespon itu.”
• Sosiokultural History
Vygotsky mempertimbangkan perkembangan intelegensi menjadi internalisasi alat budaya seseorang. Tetapi, alat-alat muncul dan dan berubah sebagaimana kultur/budaya berkembang dan berubah. Bagi Vygotsky, perspektif historical dan cultural adalah hampir sama, karena perbedaan cultural/budaya dapat dilihat di sepanjang kontinum evolusi sosial.
The Social Origins of Higher Mental Procesess
Vygotsky berpendapat bahwa focus yang lebih tepat adalah aktivitas sosial. Perkembangan “tidak dilanjutkan kearah sosialisasi.” Itu adalah “konversi hubungan sosial dalam fungsi mental.”
Dari persfektif interaksional, anak mengubah hubungan sosialnya ke dalam fungsi psikologis dengan mediasi. Mediasi → mengubah sebuah situasi stimulus dalam proses meresponnya. Apa yang dimaksudkan adalah bahwa konversi dari sosial ke psikologis tidaklah langsung. Sebagai pengganti, hal itu dilaksanakan melewati berbagai macam link, yakni “tool” atau alat dan “sign” atau tanda .Alat adalah sesuatu yang dapat diguanakan dalam melayani suatu hal lainnya. Tanda adalah sesuatu yang merupakan tempat menggantungkan sesuatu lainnya.
Tanda ikonik adalah gambar objek. Contoh ikon-ikon dapat dilihat di banyak aplikasi computer. Seperti gambar tong sampah. Gambar tersebut merefleksikan fungsinya yaitu untuk membuang atau menghapus file.
Proses mental yang lebih tinggi (higher) dibuat, lalu, ketika mediasi menjadi internal secara peningkatan dan simbolik. Dua konsep diajukan Vygotsky untuk memahami proses ini yaitu :
(1) Internalisasi
(2) Zona perkembangan proximal.
Internalisasi
Vygotsky berpendapat bahwa internalisasi memberikan penjelasan yang baik baagi observasi Piaget tentang egocentric speech pada anak-anak tahapan praoperasional. Dalam teori Piaget, egocentric speech menggambarkan pemikiran egosentris dan pola pemberian alasan pada anak tahap praoperasional. Hal ini menghilang ketika operasi-operasi logis bertambah di tahapan selanjutnya. Vygotsky percaya bahwa egosentris speech berkembang secara perlahan menjadi inner speech dan ditandai “sebuah perkembangan abstrak dari suara, kemampuan baru anak mengenai ‘memikirkan kata-kata’ sebagai pengganti dari mengucapakan kata tersebut.”
The Zone of Proximal Development
→ "Pondasi yang kuat pada tahap sebelumnya akan memudahkan pebelajar atau peserta didik untuk belajar ke tahap berikutnya".
Menurut Vygotsky, “zona perkembangan proximal menjelaskan fungsi-fungsi yang belum matang tapi sedang dalam proses kematangan”.
Learning, instruction, and development
Menurut Vygotsky, belajar yang baik → belajar setahap lebih maju dari tahap perkembangan seseorang. Ia melihat proses dari belajar dan perkembangan adalah 2 hal yang berdiri sendiri, namun saling terkait dimana belajar dapat memicu perkembangan seseorang.
Teaching thinking versus content-specific skill
Vygotsky mempertimbangkan dan menolak pandangan tentang bagaimana interaksi belajar dan perkembangan :
1. Perkembangan adalah suatu kondisi awal yang harus muncul sebelum belajar, berarti materi yang diajarkan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak.
2. “Perkembangan adalah belajar” itu lebih mengarah kepada karakteristik dari teori behaviorist dan teori kognitif information processing. Belajar bukan hanya perolehan dari kemampuan untuk berpikir; belajar adalah perolehan dari banyak kemampuan khusus untuk memikirkan tentang beragam hal.
3. Interaksi antara belajar dan perkembangan
Interaction in the zone of proximal development
Anak-anak belajar untuk menggunakan tool dan kemampuan yang mereka pelajari dengan partner sosial. Interaksi sosial yang terjadi dapat mengakibatkan perkembangan yang terhambat atau perkembangan yang lebih cepat. Partner yang lebih mampu (orang dewasa atau teman sebaya) berfungsi memberikan perkembangan kognitif pada partner yang kurang mampu (anak-anak). Hal ini serupa dengan scaffolding dimana instruktur atau teman yang lebih mampu berfungsi sebagai tool yang mendukung untuk pembelajar ketika partner yang kurang mampu mengkonstruk pengetahuan mereka.
Scaffolding memiliki 5 karakteristik :
1. Menyediakan dukungan
2. Berfungsi sebagai tool
3. Memperluas kemampuan seseorang
4. Memperbolehkan menyelesaikan pekerjaan yang kelihatannya tidak mungkin diselesaikan
5. Dipakai secara selektif untuk memberikan bantuan setiap saat dibutuhkan
Seorang instruktur harusnya memberikan bimbingan yang diperlukan oleh pembelajar untuk dapat menghubungkan antara skill yang sudah mereka peroleh sebelumnya dengan skill yang diinginkan untuk dicapai. Partner dalam hal ini memiliki pemahaman yang sama tentang suatu tugas dan sebaiknya jangan ada partner yang mendominasi dalam pengerjaaan tugas. Ketidaksamaan mungkin tampak dalam level pengetahuan yang dimiliki tetapi kedua belah pihak hendaknya memiliki kekuasaan dan otoritas yang sama.

Tuesday 12 April 2011

PERUMUSAN INDIKATOR PEMBELAJARAN

Langkah awal guru dalam merancang prosedur pengajaran adalah merupakan tujuan instruksional khusus (Indikator). Indikator pada dasarnya merupakan rumusan tentang bentuk perilaku atau kemampuan- kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah mereka mengikuti pengajaran.
Suatu rumusan Indikator tentang kemampuan- kemampuan yang harus dimiliki peserta didik itu harus memenuhi syarat berikut:
• Spesifik artinya mengandung satu penafsiran (tidak menimbulkan penafsiran yang bermacam-macam).
• Operasional artinya mengandung satu perilaku yang dapat diukur untuk memudahkan penyusunan alat evaluasi.
Untuk memenuhi kriteria diatas, seorang guru harus memahami kata- kata kerja operasional sebagai bentuk perilaku yang dapat dijadikan pegangan dalam perumusan Indikator untuk kepentingan tersebut, dikenal klasifikasi tujuan yang dikemukan Bloom dan kawan- kawan. Ia dan kawan- kawannya mengklasifikasikan tujuan pengajaran itu kedalam tiga ranah, yaitu:
1. Ranah Kognitif/ Cognitive Domain
2. Ranah Afektif/ Affective Domain
3. Ranah Psikomotor/ Psychomotoric Domain
A. Tingkat Kemampuan Ranah Kognitif, Terdiri Dari:
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
B. Ranah Afektif/ Affective Domain, Terdiri Dari:
1. Penerimaan
2. Tanggapan
3. Penilaian
4. Pengorganisasian
5. Karakteristik
C. Ranah Psikomotor/ Psychomotoric Domain, Terdiri Dari:
1. Persepsi
2. Kesiapan melakukan pekerjaan
3. Mekanisme
4. Respon terbimbing
5. Kemahiran
6. Adaptasi
7. Keaslian/ originasi
Bentuk perilaku yang dapat dipelajari atau diukur berdasarkan pendapat Bloom dan kawan- kawan itu adalah
a. Ranah “Cognitive” (C)
1) Pengetahuan (C1)
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Mengetahui istilah- istilah umum
• Mengetahui hal- hal terinci
• Mengetahui metode dan prosedur
• Mengetahui konsep- konsep dasar
• Mengetahui prinsip- prinsip
b) Istilah untuk Indikator
• Mendefinisikan
• Menggambarkan
• Mengidentifikasi
• Memberi nama
• Menyusun daftar
• Menamakan
• Membuat garis besar
• Menyatakan kembali
• Memilih
• Menyatakan
2) pemahaman
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Memahami fakta dan prinsip
• Menginterprestasikan bagan dan grafik
• Mengubah bahan tulisan menjadi rumus matematika
• Memperkirakan akibat- akibat yang akan datang yang tercantum dalam data
• Membenarkan metode dan prosedur
b) Istilah untuk Indikator
• Mengubah
• Mempertahankan
• Memperkirakan
• Menjelaskan
• Menyatakan secara luas
• Menyimpulkan
• Memberi contoh
• Menarik kesimpulan
• Melukiskan dengan kata- kata sendiri
• Meramalkan
• Menuliskan kembali
• Membuat rangkuman
3) Penerapan
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menetapkan konsep dan prinsip terhadap situasi- situasi baru
• Menerapkan hukum dan teori pada situasi praktis
• Memecahkan persoalan matematik
• Mengkostruksi bagan dan grafik
• Mendemonstrasikan penggunaan metode dan prosedur secara benar
b) Istilah untuk Indikator
• Mengubah
• Mendemonstrasikan
• Mengungkapkan
• Mengerjakan dengan teliti
• Membuat modifikasi
• Menjalankan
• Meramalkan
• Menghubungkan
• Menunjukkan
• Memecahkan
• Menggunakan
4) Analisis
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Mengenali anggapan yang tidak dinyatakan
• Mengenali kesalahan logika dalam memberi alasan
• Membedakan antara fakta dan kesimpulan
• Mengevaluasi hubungan antara data- data
• Menganalisis struktur organisasi suatu karya
b) Istilah untuk Indikator
• Memecahkan
• Menguraikan
• Membuat diagram
• Membeda- bedakan
• Memisah- misahkan
• Mengidentifikasi
• Menggambarkan kesimpulan
• Membuat garis besar
• Menunjuk
• Menghubungkan
• Memilih
• Memisahkan
• Memerinci
5) Sintesis
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menulis suatu tema yang tersusun
• Memberi ceramah yang tersusun baik
• Menulis suatu naskah pendek yang kreatif
• Mengusulkan suatu rencana untuk percobaan
• Mengintegrasikan pelajaran dari berbagai bidang ke dalam suatu rencana untuk memecahkan masalah
• Merumuskan suatu bagan untuk menggolong- golongkan objek, kejadian- kejadian atau pikiran
b) Istilah untuk Indikator
• Menggolong- golongkan
• Menggabungkan
• Menghimpun
• Menyusun
• Menciptakan
• Menciptakan rencana
• Merancang
• Menjelaskan
• Membangkitkan
• Membuat modifikasi
• Mengorganisasi
• Merencanakan kembali
• Merevisi
• Menulis kembali
• Menyimpulkan
• Menceritakan
• Menulis
6) Evaluasi
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menimbang konsistensi logis dari bahan tertulis
• Menimbang seberapa jauh suatu kesimpulan disokong oleh data
• Menimbang nilai suatu karya dengan menggunakan kriteria intern
• Menimbang nilai suatu karya dengan menggunakan tatapan luar yang baik
b) Istilah untuk Indikator
• Menilai
• Membandingkan
• Menyimpulkan
• Mempertentangkan
• Mengkritik
• Menggambarkan
• Membeda- bedakan
• Menjelaskan
• Mempertimbangkan kebenaran
• Menginterpretasi
• Menhubungkan
• Menyimpulkan
• Menyokong
b. Ranah “Affective” (A)
1) Kemauan Menerima
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Mendengarkan dengan perhatian
• Meningkatkan kesadaran akan pentingnya belajar
• Menunjukkan sensitivitas akan keperluan dan persoalan- persoalan masyarakat
• Menerima berbagai kebiasaan
• Menerima dengan baik segala aktivitas kelas
b) Istilah untuk Indikator
• Bertanya
• Memilih
• Mengambarkan
• Mengikuti
• Memberi
• Berpegang teguh
• Mengidentifikasi
• Melokalisasi
• Memberi nama
• Menunjuk
• Menjawab
• Menggunakan
2) Kemauan menanggapi
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Melengapi pekerjaan rumah yang ditentukan
• Mentaati peraturan- peraturan sekolah
• Ikut serta dalam diskusi- diskusi sekolah
• Melengkapi karya laboratorium
• Sukarela melaksanakan tugas- tugas khusus
• Menyukai menolong orang lain
b) Istilah untuk Indikator
• Menjawab
• Membantu
• Menghimpun
• Memperbincangkan
• Menolong
• Memberi nama
• Mempertunjukkkan
• Mempraktekkan
• Membaca
• Melaporkan
• Memilih
• Memberitahukan
• Menuliskan
3) Berkeyakinan
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menunjukkan kepercayaan akan proses demokratisasi
• Menghargai keputusan yang baik
• Menghargai peranan pengetahuan dalam kehidupan sehari- hari
• Menunjukan perhatian akan kesejahteraan orang lain
• Menunjukan sikap akan pemecahan masalah
• Menunjukan rasa wajib terhadap perbaikan masyarakat
b) Istilah untuk Indikator
• Melengkapi
• Menggambarkan
• Membeda- bedakan
• Menjelaskan
• Mengikuti
• Membentuk
• Memprakarsai
• Mengajak
• Bekerjasama
• Mempertimbangkan kebenaran
• Mengusukan
• Meleporkan
• Memilih
• Ikut serta
• Mempelajari
• Berkarya
4) Penerapan Karya
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Mengenali perkara keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab dalam demokrasi
• Mengenal peranan perencanaan yang sistematis dalam pemecahan masalah
• Menerima tanggungjawab bagi perlakunya sendiri
• Memahami dan menerima kekuatan
• Merumuskan rencana kehidupan yang selaras dengan kemampuan perhatian dan keyakinan
b) Istilah untuk Indikator
• Terikat
• Menyusun
• Mengubah
• Mengkombinasikan
• Membandingkan
• Melengkapi
• Mempertahankan
• Menjelaskan
• Menarik kesimpulan umum
• Mengidentifikasi
• Mengintegrasi
• Membuat modifikasi
• Menyusun
• Mengorganisasi
• Mempersiapkan
• Menghubungkan
• Membuat sintetis
5) Ketentuan/ ketelitian
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menunjukan keinsyafan yang benar
• Menunjukan kepercayaan diri untuk bekerja sendiri
• Mempraktekkan kerjasama dalam aktivitas golongan
• Menggunakan langkah- langkah yang aktif dalam memecahkan persoalan
• Menunjukan ketekunan, ketelitian dan disiplin pribadi
b) Istilah untuk Indikator
• Bertindak
• Membeda- bedakan
• Memperagakan
• Mempengaruhi
• Memdengarkan
• Membuat modifikasi
• Mempertunjukan
• Mempraktekkan
• Mengusulkan
• Mencapai keahlian
• Merevisi
• Melayani
• Memecahkan
• Menggunakan
• Memeriksa kebenaran
c. Ranah “Psychomotoric” (P)
a) Istilah untuk Kompetensi Dasar
• Menuliskan dengan cermat dan teliti
• Menggambarkan kembali dari suatu gambar
• Mempersiapkan alat- alat laboratorium secara cepat dan tepat
• Memperbaiki alat elekronik secara tepat dan benar
• Mendemostrasikan cara- cara kerja yang benar
• Mempertunjukan suatu keterampilan
• Menciptakan cara- cara yang baru dari suatu pertunjukan
b) Istilah untuk Indikator
• Mewujudkan
• Membina
• Menukar
• Membersihkan
• Menyusun
• Menghubungkan
• Melatih
• Mengikuti
• Membuat bagan
• Melokalisasi
• Mengikat
• Mencampur
• Menajamkan
• Memanaskan
• Mengerjakan dengan teliti
• Menggunakan
• Memulai

Monday 4 April 2011

Sistem pendidikan di Iran

Wilayah Negara Iran masuk dalam kategori Negara-negara timur tengah yang memiliki luas wilayah 1.648.195 kilometer persegi dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar 7.270.198 jiwa. Tingkat ekonomi pada tahun 2006 di Negara ini tergolong menengah kebawah pada tahun 2004 sebesar US$ 2439. Negara ini menmpati peringkat HDI ke 96 dari 177 negara. Dan EDI ke 86 dari 125 negara.

A. Tujuan Pendidikan

Menurut dokumen yang disetujui oleh supreme council of education pada 1998, perkembangan nasional adalah tujuan utama bagi pendidikan yaitu untuk meningkatkan produktivitas, mencapai integrasi social dan nasional, mengelaola nilai-nilai social, moral dan spiritual denagan penekanan pada penguatan dan dorongan keyakinan terhadap Islam. Tujuan-tujuan yang disetujui council juga menekankan peran pendidikan pada pengembangan sumberdaya manusia untuk level ekonomi yang berbeda-beda dan oleh karena itu pendidikan dipandang sebagai investasi untuk masa depan.

B. Anggaran Pendidikan

Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana telah di alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan sumber dana baru bagi kementrian pendidikan.

Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari total anggaran belanja Negara pada tahun 2001.

C. Peran Pemerintah

Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Selain sekolah, Kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa pelatihan guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan mempekerjakan jumlah tertinggi pegawai negeri sipil 42% dari total dan menerima 21% dari anggaran nasional. Sebanyak 15.018.903 siswa telah bersekolah di sekolah dengan 87.024 kelas 485.186 di seluruh negeri pada tahun akademik 1990-1991. Dengan rincian sebagai berikut: 509 sekolah untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280 Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah Menengah Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas, 380 Sekolah Teknik, 405 Studi Bisnis dan sekolah-sekolah kejuruan, 64 Sekolah Pertanian, 238 kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan ‘akademi pelatihan, tujuh kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan tinggi teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa.

D. Pendidikan Pra- Sekolah

Pendidikan sebelum sekolah dasar ditempuh 1 tahun dan melayani anak usia 5 tahun. Pendidikan sebelum sekolah dasar tidak wajib. Tidak ada ujian pada akhir sekolah ini dan anak-anak secara otomatis melanjutkan ke pendidikan berikutnya.

E. Pendidikan dasar

Sekolah dasar adalah pendidikan formal tahap pertama dan hukumnya adalah wajib. Dan ditempuh selama 5 tahun dan usia masuk sekolah dasar adalah 6 tahun. Para siswa mengikuti ujian akhir pada tingkat ke lima, dan apabila lulus mereka mendapatkan ijazah tamat sekolah dasar.

F. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri dari dua tahapan, sekolah menengah rendah dan sekolah menengah tinggi. Sekolah menengah rendah ditempuh selama 3 tahun (kelompok usia 11- 13 tahun). Pendidikan delapan tahun yang terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah rendah di kategorikan sebagai pendidikan dasar.

Program 3 tahun sekolah menengah tinggi adalah untuk para siswa yang telah lulus dari sekolah menengah rendah. Mata pelajaran yang ditawarkan pada sekolah menengah tinggi dapat di klasifikasikan menjadi tiga bidang : akademik, teknik, dan kejuruan, serta Kar-Danesh (ilmu pengetehuan ketrampilan, sebuah cabangdari kejuruan yang fleksibel).

Program satu tahun prauniversitas tersedia bagi mereka yang berhasil lulus dari sekolah menengah atas jurusan akademik. Bagi yang mengambil jurusan teknik dan kejuruan, para siswa yang telah lulus sekolah menengah atas dapat mendaftar pada program dua tahun yang dapat mengantarkan di dalamnya termasuk universitas, collage dan pusat-pusat pendidikan tinggi. Yang dapat masuk perguruan tinggi adalah mereka yang telah lulus sekolah menengah atas dan berhasil lulus pada ujian masuk perguruan tinggi. Universitas di bagi menjadi universitas umum dan khusus, universitas teknologi komperhensif, universitas terbuka, universitas Islam azad, dan universitas kedokteran.

G. Kurikulum Pendidikan
Pendidikan pra sekolah

Pada jenjang pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahsa, pengantar matematika, dan konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai agama dan kepercayaan. Selain itu juga meliputi tentang kegiatan ketrampilan seperti kerajinan tangan, menggunting, mancetak, menggambar, bercerita, bermain, dan berolahraga.

Pedidikan dasar

Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan dasar baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan fenomena social, dan pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku pelajaran untuk sekolah dasar diputuskan dan disiapkan pada level pusat.

Pendidikan menengah
Pendidikan menengah rendah

Kelompok agama minoritas melakukan pembelajaran khusus mereka dan terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok sunni. Diwajibkan untuk lulus semua mata pelajaran pada jurusan yang berbeda. Pembelajaran digunakan dengan bahasa Persia pada semua level. Untuk daerah bilingual, maka diadakan kursus satu bulan untuk mengajarkan kunci-kunci konsep bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai. Ujian dilakukan pada akhir kelas III yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi.

Pendidikan menengah atas

Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus sekolah menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan dalam jurusan sebagai berikut:

Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah mempromosikan pengetahuan umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola oleh tingkat nasional dan bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma.

Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga bidang: teknik pertanian dan kejuruan. Sekarang terdapat 30 bidang pada pendidikan teknik dan kejuruan (TVE). Siwa yang memenuhi kualifikasi pendidikan TVE dapat juga masuk pada lembaga yang menawarkan program teknik atau preuniversity dan mendapat sertifikat terampil pertama.

Jurusan kar-danesh (knowledge skill): Tiap kar-danesh mempunyai silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan menengah proses pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan yang lain. Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang beehasil dianugrahi ijazah terampil tingkat II, dan diploma.

BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan di Iran mepunyai jenjang pendidikan pra sekolah 1 tahun, pendidikan dasar 5 tahun, pendidikan menengah dasar 3 tahun, pendidikan menengah atas 3 tahun. Pendidikan menengah atas terbagi atas: jurusan akademik, Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan, Jurusan kar-danesh.pendidikan Pendidikan di Iran di pegang oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.

Sistem pendidikan di Iran

Wilayah Negara Iran masuk dalam kategori Negara-negara timur tengah yang memiliki luas wilayah 1.648.195 kilometer persegi dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 sebesar 7.270.198 jiwa. Tingkat ekonomi pada tahun 2006 di Negara ini tergolong menengah kebawah pada tahun 2004 sebesar US$ 2439. Negara ini menmpati peringkat HDI ke 96 dari 177 negara. Dan EDI ke 86 dari 125 negara.

A. Tujuan Pendidikan

Menurut dokumen yang disetujui oleh supreme council of education pada 1998, perkembangan nasional adalah tujuan utama bagi pendidikan yaitu untuk meningkatkan produktivitas, mencapai integrasi social dan nasional, mengelaola nilai-nilai social, moral dan spiritual denagan penekanan pada penguatan dan dorongan keyakinan terhadap Islam. Tujuan-tujuan yang disetujui council juga menekankan peran pendidikan pada pengembangan sumberdaya manusia untuk level ekonomi yang berbeda-beda dan oleh karena itu pendidikan dipandang sebagai investasi untuk masa depan.

B. Anggaran Pendidikan

Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana telah di alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan sumber dana baru bagi kementrian pendidikan.

Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari total anggaran belanja Negara pada tahun 2001.

C. Peran Pemerintah

Sistem sekolah berada di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan dan Pelatihan. Selain sekolah, Kementerian ini juga memiliki tanggung jawab untuk beberapa pelatihan guru dan beberapa lembaga teknis. Departemen Pendidikan mempekerjakan jumlah tertinggi pegawai negeri sipil 42% dari total dan menerima 21% dari anggaran nasional. Sebanyak 15.018.903 siswa telah bersekolah di sekolah dengan 87.024 kelas 485.186 di seluruh negeri pada tahun akademik 1990-1991. Dengan rincian sebagai berikut: 509 sekolah untuk anak-anak cacat, 3.586 TK, 59.280 Sekolah Dasar, 15.580 Sekolah Menengah Pertama, 4.515 Sekolah Menengah Atas, 380 Sekolah Teknik, 405 Studi Bisnis dan sekolah-sekolah kejuruan, 64 Sekolah Pertanian, 238 kota dan 182 guru sekolah dasar pedesaan ‘akademi pelatihan, tujuh kejuruan dan profesional latihan guru dan 19 lembaga perguruan tinggi teknologi. Ada juga 2.259 sekolah-sekolah pendidikan orang dewasa.

D. Pendidikan Pra- Sekolah

Pendidikan sebelum sekolah dasar ditempuh 1 tahun dan melayani anak usia 5 tahun. Pendidikan sebelum sekolah dasar tidak wajib. Tidak ada ujian pada akhir sekolah ini dan anak-anak secara otomatis melanjutkan ke pendidikan berikutnya.

E. Pendidikan dasar

Sekolah dasar adalah pendidikan formal tahap pertama dan hukumnya adalah wajib. Dan ditempuh selama 5 tahun dan usia masuk sekolah dasar adalah 6 tahun. Para siswa mengikuti ujian akhir pada tingkat ke lima, dan apabila lulus mereka mendapatkan ijazah tamat sekolah dasar.

F. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri dari dua tahapan, sekolah menengah rendah dan sekolah menengah tinggi. Sekolah menengah rendah ditempuh selama 3 tahun (kelompok usia 11- 13 tahun). Pendidikan delapan tahun yang terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah rendah di kategorikan sebagai pendidikan dasar.

Program 3 tahun sekolah menengah tinggi adalah untuk para siswa yang telah lulus dari sekolah menengah rendah. Mata pelajaran yang ditawarkan pada sekolah menengah tinggi dapat di klasifikasikan menjadi tiga bidang : akademik, teknik, dan kejuruan, serta Kar-Danesh (ilmu pengetehuan ketrampilan, sebuah cabangdari kejuruan yang fleksibel).

Program satu tahun prauniversitas tersedia bagi mereka yang berhasil lulus dari sekolah menengah atas jurusan akademik. Bagi yang mengambil jurusan teknik dan kejuruan, para siswa yang telah lulus sekolah menengah atas dapat mendaftar pada program dua tahun yang dapat mengantarkan di dalamnya termasuk universitas, collage dan pusat-pusat pendidikan tinggi. Yang dapat masuk perguruan tinggi adalah mereka yang telah lulus sekolah menengah atas dan berhasil lulus pada ujian masuk perguruan tinggi. Universitas di bagi menjadi universitas umum dan khusus, universitas teknologi komperhensif, universitas terbuka, universitas Islam azad, dan universitas kedokteran.

G. Kurikulum Pendidikan
Pendidikan pra sekolah

Pada jenjang pra sekolah murid diajarkan mengenai belajar bahsa, pengantar matematika, dan konsep sains, lebih-lebih pada nilai-nilai agama dan kepercayaan. Selain itu juga meliputi tentang kegiatan ketrampilan seperti kerajinan tangan, menggunting, mancetak, menggambar, bercerita, bermain, dan berolahraga.

Pedidikan dasar

Fokus kurikulum pendidikan dasar adalah pada pengembangan ketrampilan dasar baca dan berhitung, studi lingkungan dalam tema fisik dan fenomena social, dan pembelajaran agama. Semua mata pelajaran dan buku pelajaran untuk sekolah dasar diputuskan dan disiapkan pada level pusat.

Pendidikan menengah
Pendidikan menengah rendah

Kelompok agama minoritas melakukan pembelajaran khusus mereka dan terdapat daftar bacaan khusus untuk kelompok sunni. Diwajibkan untuk lulus semua mata pelajaran pada jurusan yang berbeda. Pembelajaran digunakan dengan bahasa Persia pada semua level. Untuk daerah bilingual, maka diadakan kursus satu bulan untuk mengajarkan kunci-kunci konsep bahasa sebelum tahun ajaran baru di mulai. Ujian dilakukan pada akhir kelas III yang diadakan oleh level kabupaten dan propinsi.

Pendidikan menengah atas

Sekolah menengah atas diperuntukkan bagi siswa yang telah lulus sekolah menengah dasar. Mata pelajaran yang ditawarkan dikelompokkan dalam jurusan sebagai berikut:

Jurusan akademik: tujuan jurusan ini adalah mempromosikan pengetahuan umum dan budaya. Tedapat ujian akhir yang dikelola oleh tingkat nasional dan bagi siwa yang lulus mendapat ijazah diploma.

Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan: Jurusan ini terdiri dari tiga bidang: teknik pertanian dan kejuruan. Sekarang terdapat 30 bidang pada pendidikan teknik dan kejuruan (TVE). Siwa yang memenuhi kualifikasi pendidikan TVE dapat juga masuk pada lembaga yang menawarkan program teknik atau preuniversity dan mendapat sertifikat terampil pertama.

Jurusan kar-danesh (knowledge skill): Tiap kar-danesh mempunyai silabi yang dikembangkan di bawah secretariat pendidikan menengah proses pendidikan ini mencakup 400 ketrampilan, berbeda dengan jurusan yang lain. Pendidikan ini bersifat berbasis kompetensi. Siswa yang beehasil dianugrahi ijazah terampil tingkat II, dan diploma.

BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan di Iran mepunyai jenjang pendidikan pra sekolah 1 tahun, pendidikan dasar 5 tahun, pendidikan menengah dasar 3 tahun, pendidikan menengah atas 3 tahun. Pendidikan menengah atas terbagi atas: jurusan akademik, Jurusan teknik dan pendidikan kejuruan, Jurusan kar-danesh.pendidikan Pendidikan di Iran di pegang oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.

Monday 28 March 2011

Kepribadian Guru (Makalah Sosiologi Pendidikan)

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan di sekolah bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau berkat interaksi murid dan guru dalam belajar mengajar, melainkan juga oleh interaksi murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang dihadapinya di dalam maupun di luar sekolah.
Selanjutnya anak juga dipengaruhi oleh kepala sekolah dan guru-guru yang masing-masing mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang antara lain terbentuk atas golongan sosial dari mana ia berasal dan orang-orang yang dipilihnya sebagai kelompok pergaulannya.
Kepribadian guru mempengaruhi suasana kelas, kebebasan yang dinikmati anak dalam mengeluarkan buah pikirannya dan mengembangkan kreativitasnya atau pengekangan dan keterbatasan yang dialaminya dalam pengembangan pribadinya. Guru sebagai pendidik dan pembangun generasi baru diharapkan tingkah lakunya bermoral tinggi demi masa depan bangsa dan negara.















BAB II
PEMBAHASAN
“KEPRIBADIAN GURU”
A. Pribadi Guru
Guru merupakan sumber pengetahuan utama bagi murid-muridnya, namun pada umumnya orang tidak memandang guru sebagai orang yang pandai yang mempunyai intelegensi yang tinggi.
Setiap guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Ciri-ciri itulah yang membedakan seorang guru dari guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian dan dalam menghadapi setiap persoalan. Prof. Dr. Zakiah Daradjat (1980) mengatakan bahwa kepribadian yang sesungguhnya adalah abstrak (ma’nawi), sukar dilihat atau diketahui secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam segi dan aspek kehidupan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.
Kepribadian dapat menentukan apakah guru menjadi pendidik atau pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didik.
Sebagai teladan, guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola. Seluruh kehidupannya adalah figur yang paripurna. Itulah kesan terhadap guru sebagai sosok yang ideal.
B. Perkembangan Pribadi Guru
Kepribadian guru terbentuk atas pengaruh kode kelakuan seperti yang diharapkan oleh masyarakat dan sifat pekerjaannya. Guru harus menjalankan peranannya menurut kedudukannya dalam berbagai situasi sosial.
Dalam situasi kelas, guru menghadapi sejumlah murid yang harus dipandangnya sebagai anak-anaknya. Sebaliknya murid-murid akan memperlakukannya sebagai bapak dan ibu guru.
Kedudukannya sebagai guru akan membatasi kebebasannya dan dapat pula membatasi pergaulannya. Ia tidak akan melakukan kegiatannya yang kurang layak bagi seorang guru.
C. Ciri-ciri Stereotip Guru
Peranan guru mempengaruhi kelakuannya karena tuntutan dan harapan masyarakat dari guru banyak persamaannya, maka ciri-ciri kepribadian guru juga banyak menunjukkan persamaan. Menurut suatu penelitian pada umumnya terdapat ciri-ciri pada guru, yaitu :
a) Guru tidak memperlihatkan kepribadian yang fleksibel.
b) Guru pandai menahan diri
c) Guru cenderung untuk menjauhkan diri karena hambatan batin untuk bergaul secara intim dengan orang lain.
d) Guru berusaha menjaga diri dan merasa keterikatan kelakuannya pada norma-norma yang berkenaan dengan kedudukannya.
e) Guru cenderung untuk bersikap otoriter dan ingin “menggurui” dalam diskusi.
f) Guru cenderung bersikap konservatif dalam pendiriannya maupun dalam hal-hal lahiriah seperti mengenai pakaian.
g) Guru pada umumnya tidak didorong oleh motivasi yang kuat untuk menjadi seorang guru.
h) Guru pada umumnya tidak mempunyai ambisi yang kuat untuk mencapai kemajuan.
i) Guru lebih cenderung untuk mengikuti pimpinan daripada memberi pimpinan.
j) Guru dipandang kurang agresif dalam menghadapi berbagai masalah.
k) Guru cenderung untuk memandang guru-guru sebagai kelompok yang berbeda dari golongan pekerja lainnya.
l) Guru menunjukkan kesediaan untuk berbakti dan berjasa.
D. Memilih Jabatan Guru
Dalam penelitian latar belakang sosial mereka yang memilih profesi guru ternyata bahwa kebanyakan berasal dari golongan rendah atau menengah-rendah seperti anak petani, pegawai rendah, walaupun ini tidak berarti bahwa semua anak-anak golongan ini akan memilih jabatan sebagai guru.
Dalam kenyataan dilihat bahwa guru-guru menunjukkan kepribadian tertentu sesuai dengan jabatannya. Kebanyakan guru bekerja dengan penuh dedikasi dengan menunjukkan kesediaan yang tinggi untuk berbakti kepada pendidikan anak dan masyarakat.
E. Ketegangan dalam Profesi Guru
1. Tiap pekerjaan mengandung aspek-aspek yang dapat menimbulkan ketegangan.
Ketegangan timbul sebagai akibat hambatan untuk mencapai kepuasan yang dicari individu dari kedudukannya. Jabatan guru tidak dapat dikatakan menjadi idaman atau panggilan bagi kebanyakan pemuda. Walaupun tugas itu mulia, akan tetapi tidak selalu memberi kepuasan yang dicari orang dalam jabatannya.
Apa yang diharapkan guru dari jabatannya ?. Antara lain adalah sebagai berikut :
a. Keuntungan ekonomis, imbalan, finansial gaji atau uang.
b. Status, kedudukan yang terhormat dalam masyarakat
c. Otoritas, kewibawaan, kekuasaan atas orang lain.
d. Status profesional
2. Gaji pekerja atau pegawai pada umumnya tidak tinggi dibandingkan dengan gaji orang di negara-negara yang maju.
3. Mengenai status guru di dalam masyarakat
4. Sumber ketegangan lain bagi guru ialah otoritas guru untuk menghukum atau memberi penghargaan kepada murid.
5. Ketegangan juga dapat ditimbulkan oleh persoalan apakah pekerjaan guru dapat diakui sebagai profesi.
6. Sumber ketegangan jiwa terletak dalam pekerjaan guru di dalam kelas.
F. Masalah Kesehatan Fisik dan Mental guru
Berdasarkan penelitian guru sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan radang tenggorok sampai sariawan. Hal ini dikarenakan intensitas mengajar yang tinggi tanpa ditopang dengan asupan vitamin yang memadai, akhirnya yang terjadi system immune ( kekebalan ) menurun dan ia menjadi gampang terserang berbagai macam penyakit, terutama dua penyakit di atas.
Disamping faktor kesehatan fisik yang terganggu, para guru juga mengalami banyak gangguan mentalnya. Berdasarkan penelitian itu dapat dibuktikan adanya guru yang mengalami gangguan mental, bahwa ada diantaranya yang memerlukan perawatan psikiater. Akan tetapi penelitian itu tidak menunjukkan apakah gangguan mental itu lebih banyak terdapat di kalangan guru dibandingkan dengan profesi lain. Juga tidak diketahui apakah gangguan mental itu telah ada pada calon guru, nyata atau laten, sebelum ia melakukan profesinya ataukah gangguan mental itu timbul sebagai akibat pekerjaannya sebagai guru. Selanjutnya tidak diketahui hingga manakah gangguan mental itu merugikan murid dan proses belajar mengajar.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Guru merupakan sumber pengetahuan utama bagi murid-muridnya dan setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai ciri-ciri pribadi yang mereka miliki. Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis dan kepribadian dapat menentukan apakah guru menjadi pendidik atau pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didik.
Peranan guru mempengaruhi kelakuannya karena tuntutan dan harapan masyarakat dari guru banyak persamaannya, maka ciri-ciri kepribadian guru juga banyak menunjukkan persamaan.
Seorang guru juga kadangkala mengalami ketegangan dalam profesinya sebagai guru. Di samping itu, seorang guru dapat terganggu fisik maupun mentalnya.
















DAFTAR PUSTAKA

Djamaah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta

Nasution, S. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Saturday 26 March 2011

Masa Kejayaan Pendidikan Islam (Sejarah Pendidikan Islam)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk berbudaya. Sebagai bagian dari alam semesta, manusia dengan segala potensinya dituntut untuk mampu mengelola alam semesta menjadi alam budaya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan hidup manusia. Tuntutan ini pada akhirnya menjadikan manusia mampu melahirkan kebudayaan yang besar. Untuk mencapai kebudayaan yang maju, suatu bangsa menerima warisan budaya dari generasi lama; membuang kebudayaan lama dan menggantikannya dengan yang baru; atau dengan mentransfer kebudayaan bangsa lain.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pendidikan adalah lembaga yang paling efektif. Pendidikan mempunyai peranan dalam merubah dan memindahkan nilai-nilai kebudayaan pada setiap individu dalam masyarakat dan mengolah kebudayaan tersebut menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi kepribadian.
Mengkaji sejarah pendidikan Islam pada masa kejayaan merupakan salah satu bentuk hal yang bisa membuat kita termotivasi dalam memajukan pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Kita dapat mengetahui tentang kejayaan umat Islam dalam pendidikan sebagai cerminan bahwa umat Islam juga pernah mengalami kejayaan dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disajikan tentang kontak umat Islam dengan filsafat Yunani sebagai awal perkembangan pendidikan Islam, faktor penyebab kejayaan pendidikan Islam, perkembangan lembaga pendidikan Islam, sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan, serta tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam kejayaan pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Bagaimana kontak umat Islam dengan filsafat Yunani?
2. Apa saja faktor yang menyebabkan kemajuan pendidikan Islam?
3. Bagaimana awal perkembangan lembaga pendidikan Islam masa kejayaan?
4. Bagaimana sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan?
5. Siapa saja tokoh-tokoh umat Islam yang mempunyai kontribusi besar dalam kemajuan pendidikan Islam?

C. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur dari buku-buku yang membahas tentang bahasan terkait.

D. Sitematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Metode Pemecahan Masalah
D. Sistematika Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kontak Umat Islam dengan Filsafat Yunani
B. Faktor Penyebab Kejayaan Pendidikan Islam
C. Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Masa Kejayaan
D. Sistem Pendidikan Islam Masa Kejayaan
E. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam Masa Kejayaan
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN






BAB II
PEMBAHASAN
“MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM”

A. Kontak Umat Islam dengan Filsafat Yunani

Transmisi keilmuan non-Islam yang dilakukan oleh umat Islam pada masa kejayaan sebagian besar berupa pemikiran warisan Yunani. Adapun pemikiran warisan Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab bukan hanya literatur-literatur di masa Yunani kuno, tetapi juga literatur-literatur di masa sesudahnya.

Ketertarikan umat Islam terhadap kebudayaan Yunani dilanjutkan dengan penerjemahan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab. Ketertarikan umat Islam akan warisan Yunani semakin besar setelah terjadi kontak yang makin dekat dengan warisan Yunani. Semenjak al-Manshur naik tahta, umat Islam semakin hari semakin terbawa oleh pengaruh peradaban Yunani.

Keluarga Barmak yang berasal dari Balkh, pusat Ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di Persia, mempunyai pengaruh dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani di Baghdad. Di samping sebagai wazir, mereka juga menjadi pendidik dari anak-anak khalifah. Kehadiran ilmuwan-ilmuwan dan dokter-dokter dari Persia mempertebal rasa ketertarikan umat Islam terhadap ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani. Untuk mentransfer karya-karya Yunani ke dalam Islam, al-Manshur lebih berminat kepada filsafat dan ilmu pengetahuan dan memberikan dukungan besar serta perlindungan bagi kegiatan penerjemahan. Pengoperan budaya warisan Yunani yang telah dirintis al-Manshur dilanjutkan oleh khalifah al-Rasyid. Ketika berkuasa, ia mendirikan sebuah rumah sakit. Pembangunan rumah sakit ini akhirnya mempengaruhi umat Islam untuk belajar ilmu kedokteran.

Ketika al-Makmun berkuasa, ia selangkah lebuh maju dari ayahnya dengan mendirikan Bait al-Hikmah, suatu lembaga dan perpustakaan rasional untuk kegiatan penelitian dan penerjemahan pada 830 M. Lembaga ini dijadikan sebagai basis pengumpulan manuskrip-manuskrip Yunani dan pusat penerjemahan buku-buku sains dari Yunani.

Hunain bin Ishaq, seorang Kristen Nestorian dari Hirah, telah menerjemahkan karya-karya Yunani untuk Khalifah al-Makmun. Buku-buku yang diterjemahkan oleh Hunain adalah hampir semua karya Galen. Dari karya Aristoteles, Hunain menerjemahkan Categories, Phisics, Magna Moralia, dan Hermeneutics. Dari karya Plato, ia menerjemahkan Republic, Timeus, dan Laws. Dari karya Hippocrates, ia menerjemahkan Aphorisme; dari karya Diascorides ia menerjemahkan Materia Medica.

Selain Baghdad, Mesir juga merupakan pusat kajian keilmuan. Sebelum abad ke-9 M, Ibn Tulun membangun sebuah rumah sakit. Seperti halnya di Baghdad, rumah sakit ini bukan hanya berfungsi sebagai pusat pengobatan, tetapi juga sebagai lembaga pengkajian dan penelitian serta pengembangan ilmu medicine.

Dinasti Fatimiyyah juga memiliki penghargaan yang sangat tinggi terhadap pendidikan Islam. Penguasa-penguasa sangat memperhatikan pelaksanaan pendidikan dengan berusaha melengkapi fasilitas kegiatan keilmuan. Mereka berusaha keras untuk mengadakan koleksi manuskrip-manuskrip dan mendirikan perpustakaan yang diberi nama Dar al-‘Ilm. Pada 1005 M, Khalifah al-Hakim mendirikan sebuah lembaga penelitian sekaligus perguruan tinggi yang diberi nama Dar al-Hikmah. Selain itu, al-Hakim juga membangun gedung observatorium di puncak di balik Kairo.

B. Faktor Penyebab Kejayaan Pendidikan Islam

Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam yang ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan Islam dan madrasah-madrasah formal serta universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Pendidikan tersebut sangat berpengaruh dalam membentuk pola kehidupan, budaya dan menghasilkan pembentukan dan perkembangan dalam berbagai aspek budaya kaum muslimin. Masa dulu pendidikan hanya sebagai jawaban terhadap rintangan dan pola budaya yang berkembang dari bangsa yang baru memeluk agama Islam. Tapi sekarang terus merupakan jawaban tiap tantangan kemajuan budaya Islam itu sendiri yang berjalan pesat.

Ada dua faktor yang mempengaruhi kebudayan, yaitu Faktor Intern dan Faktor Ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang dibawa dari ajaran Islam itu sendiri sedangkan Faktor Ekstern adalah faktor yang dibawa dari luar ajaran Islam. Tetapi sebenarnya pengaruh dari luar tersebut, hanyalah berupa sekedar sebagai rangsangan atau tantangan saja, agar potensi pembawaan dari ajaran Islam itu sendiri bisa berkembang. Yang paling menentukan adalah jiwa dan semangat kaum muslimin, terutama para ahlinya dalam penghayatan dan pengamalan ajaran Islam.

C. Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Masa Kejayaan

Sebelum timbulnya sekolah dan universitas yang kemudian dikenal sebagai lembaga pendidikan formal, dalam dunia Islam sebenarnya telah berkembang lembaga-lembaga pendidikan islam yang bersifat nonformal.
Diantara pendidikan Islam yang bersifat nonformal tersebut adalah

1. Kuttab sebagai lembaga pendidikan dasar

Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis atau tempat belajar menulis. Sebelum datangnya islam kutab telah ada di negeri arab, walaupun belum banyak dikenal, diantara penduduk mekkah yang mula-mula belajar huruf arab ialah Sufyan Ibnu Umayah Ibnu Abdu Syams dan Abu Qhais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhro Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di negeri Hira.
Sewaktu agama Islam diturunkan Allah sudah ada diantara sahabat yang pandai menulis dan membaca. Kemudian tulis baca itu mendapat tempat dan dorongan yang kuat dalam Islam, sehingga berkembang sangat luas dalam kalangan umat Islam. Ayat Al-Quran yang pertama diturunkan telah memerintahkan untuk membaca dan memberikan gambaran bahwa membaca dan menulis merupakan sarana utama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam.

2. Pendidikan rendah di istana

Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak-anak para pejabat adalah berdasarkan pemikiran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyiapkan anak didik agar mampu menyiapkan tugas-tugasnya kelak setelah ia dewasa. Atas pemikiran tersebut Khalifah dan keluarganya serta para pembesar istana lainnya berusaha menyiapkan agar anak-anaknya sejak kecil sudah diperkenalkan dengan lingkungan dan tugas-tugas yang akan diembannya nanti.

Pendidikan anak-anak di istana berbeda dangan pendidikan anak-anak di kutab pada umumnya. Di istana para orang tua murid (para pejabat istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut selaras dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki oleh orang tuanya.

Contoh dari rencana pelajaran dan petunjuk-petunjuk yang dikemukakan oleh para pembesar istana kepada pendidik anak-anaknya agar dijadikan pedoman sebagai berikut ;
• Berkata Amru Ibnu Utbah kepada pendidik putranya ; “Kerjamu yang pertama untuk memperbaiki putra-putriku ialah memperbaiki dirimu sendiri karena mata mereka selalu tertuju kepadamu”.
• Harun Al-Rasyid telah mengajukan rencana pelajaran bagi putranya (Al-Amin) dengan mengatakan sebagai berikut ; ”Hai Ahmar sesungguhnya Amirul Mu’minin telah memberikan kepadamu buah hatinya, maka jadikanlah tanganmu terbuka kepadanya dan ketaatannya kepadamu wajib”.
3. Toko-toko kitab

Pada permulaannya masa Daulah Bani Abasiyah dimana ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam sudah tumbuh dan berkembang dan diikuti oleh penulisan kitab-kitab dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, maka berdirilah toko-toko kitab. Pada mulanya toko-toko kitab tersebut berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab yang telah ditulis dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu. Dengan demikian toko-toko kitab tersebut telah berkembang fungsinya bukan hanya sebagai tempat berjual-beli kitab saja, tetapi juga merupakan tempat berkumpulnya para ulama, pujangga dan ahli-ahli ilmu pengetahuan lainnya untuk berdiskusi, berdebat dan bertukar pikiran dalam berbagai masalah ilmiah.

4. Rumah-rumah para ulama ahli ilmu pengetahuan

Walaupun sebenarnya rumah bukanlah tempat yang baik untuk tempat memberikan pelajaran namun pada zaman kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayan Islam, banyak juga rumah-rumah para ulama dan para ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Diantara rumah para ulama terkenal yang menjadi tempat memberikan pelajaran adalah rumah Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ali Ibnu Muhammad Al-Fasihi, Yakub Ibnu Killis, Wazir Khalifah Al-Aziz Billah Al-Fatimy dan lainnya. Dan Ahmad Syalabi mengemukakan bahwa, dipergunakannya rumah-rumah tersebut adalah karena terpaksa dalam keadaan darurat. Contoh rumah Al-Ghazali berhenti mengajar karena ingin menjalankan kehidupan sufi.

5. Majelis

Dengan majelis atau salon kesusasteraan, dimaksudkan adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh khalifah-khalifah untuk membahas dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Majelis ini dimulai pada masa khalifah Al-Rasyidin yang biasa memberikan fatwa dan musyawarah serta diskusi dengan para sahabat untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa itu. Pada masa Harun Al-Rasyid (170-193H) majelis sastra ini mengalami kemajuan yang luar biasa karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengatahuan dan juga cerdas sehingga khalifah aktif didalamnya. Disamping itu dunia Islam juga diwarnai dengan perkembangan dan negara aman tenang dan dalam zaman pembangunan.

6. Badi’ah (padang pasir, dusun tempat tinggal Badwi)

Sejak berkembang kuatnya Islam dan bahasa arab digunakan sebagai bahasa pengantar., maka bahasa arab cenderung kehilangan keasliannya. Disamping itu di badi’ah berdiri ribat-ribat atau zawiyah yang merupakan pusat kegiatan dari ahli sufi . Disanalah para sufi mengembangkan metode khusus dalam mencapi ma’rifat, suatu tingkat ilmu pengetahuan yang paling tinggi tingkatannya.

7. Rumah sakit

Pada zaman jayanya perkembangan kebudayaan Islam, dalam rangka menyebarkan kesejahteraan di kalangan umat Islam, maka banyak didirikannya rumah sakit oleh khalifah dan para pembesar-pembesar negara. Rumah sakit bukan hanya berfungsi sebagai tempat merawat, tetapi juga menjadi tempat mendidik tenaga-tenaga yang berhubungan dengan perawatan dan pengobatan Mereka mengadakan penelitian, percobaan dalam bidang kedokteran dan obat-obatan.

8. Perpustakaan

Pada zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, buku mempunyai nilai yang sangat tinggi. Buku digunakan sebagai sumber informasi, berbagai macam ilmu pengetahuan yang ada dan telah dikembangkan oleh para ahlinya. Disamping itu perkembangan perpustakaan yang bersifat umum yang diselenggarakan oleh pemerintah atau wakaf dari ulama sarjana di Baitul Baghdad yang didirikan oleh khalifah Harun Al-Rasyid adalah merupakan suatu contoh dari perpustakaan Islam yang lengkap yang berisi ilmu-ilmu agama Islam dan berbagai macam ilmu pengetahuan.

9. Masjid

Masjid dalam dunia Islam sepanjang sejarahnya tetap memegang peranan yang pokok, disamping fungsinya sebagai tempat berkomunikasi dengan Tuhan juga sebagai tempat lembaga pendidikan dan tempat berkumpulnya umat muslim.

D. Sistem Pendidikan Islam Masa Kejayaan

Timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah adalah merupakan pengembangan semata-mata dari sistem pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid-masjid yang sejak awal telah berkembang dan telah dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memperlancar pendidikan dan pengajaran didalamnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah diluar masjid adalah
• Khalaqah-khalaqah (lingkaran) untuk mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang didalamnya juga terjadi diskusi dan perdebatan yang ramai, sering satu sama lain saling mengganggu disamping mengganggu orang yang beribadah ke masjid.
• Dengan berkembang luasnya ilmu pengetahuan baik mengenai agama maupun umum maka semakin banyak diperlukannya khalaqah (lingkaran-lingkaran pengajaran) yang tidak mungkin keseluruhan tertampung dalam ruang masjid.
Di samping itu ada terdapat faktor-faktor lainnya, yang mendorong bagi para penguasa dan pemegang pemerintahan pada masa itu untuk mendirikan sekolah-sekolah sebagai bangunan-bangunan yang terpisah dari masjid. Antara lain adalah :
a. Pada masa bangsa Turki mulai berpengaruh dalam pemerintahan Abbasiyah, dan untuk mempertahankan kedudukan mereka dalam pemerintahan, mereka berusaha untuk menarik hati kaum muslimin pada umumnya, dengan jalan memperhatikan pendidikan dan pengajaran bagi rakyat umum.
b. Mereka mendirikan sekolah-sekolah tersebut, di samping dengan harapan untuk mendapatkan simpati dari rakyat umumnya, juga berharap mendapat ampunan dan pahala dari Tuhan.
c. Para pembesar pada masa itu dengan kekuasaannya, telah berhasil mengumpulkan harta kekayaan yang banyak. Mereka khawatir kalau nantinya kekayaan tersebut tidak bisa diwariskan kepada anak-anaknya, karena diambil sultan.
d. Di samping itu, didirikannya madrasah-madrasah tersebut ada hubungannya dengan usaha mempertahankan dan mengembangkan aliran keagamaan dari para pembesar Negara yang bersangkutan.
Walau bagaimanapun motivasinya namun jelas bahwa dengan berkembangnya madrasah-madrasah kaum muslimin telah mendapat kesempatan yang luas untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Adapun sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan meliputi :
1. Kurikulum
Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari oleh siswa. Lebih luas lagi, kurikulum bukan hanya sekedar rencana pelajaran, tetapi semua yang secara nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah.
Kurikulum dalam lembaga pendidikan Islam pada mulanya berkisar pada bidang studi tertentu. Namun seiring perkembangan sosial dan cultural, materi kurikulum semakin luas. Pada masa kejayaan Islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat rendah adalah al-Quran dan agama, membaca, menulis, dan berenang. Sedangkan untuk anak-anak amir dan penguasa, kurikulum tingat rendah sedikit berbeda. Di istana-istana biasanya ditegaskan pentingnya pengajaran khitabah, ilmu sejarah, cerita perang, cara-cara pergaulan, disamping ilmu-ilmu pokok seperti al-Quran, syair, dan fiqih. Setelah usai menempuh pendidikan rendah, siswa bebas memilih bidang studi yang ingin ia dalami di tingkat tinggi.
Ilmu-ilmu agama mendominasi kurikulum di lembaga-lembaga pendidikan formal, seperti masjid, dengan al-Quran sebagai intinya. Ilmu-ilmu agama harus dikuasai agar dapat memahami dan menjelaskan secara terperinci makna al-Quran yang berfungsi sebagai fokus pengajaran.
2. Metode Pengajaran
Dalam proses belajar mengajar, metode pengajaran merupakan salah satu aspek pengajaran yang penting untuk mentransfer pengetahuan atau kebudayaan dari seorang guru kepada para pelajar. Metode pengajaran yang dipakai dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu lisan, hafalan, dan tulisan. Metode lisan bisa berupa dikte, ceramah, qira’ah, dan diskusi. Metode menghafal merupakan ciri umum dalam sistem pendidikan Islam pada masa ini. Untuk dapat menghafal suatu pelajara, murid-murid harus membaca berulang-ulang sehingga pelajaran melekat di benak mereka. Sedangkan metode tulisan adalah pengkopian karya-karya ulama.
3. Rihlah Ilmiyah
Salah satu ciri yang paling menarik dalam pendidikan Islam di masa itu adalah sistem Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan jauh untuk mencari ilmu.
E. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam Masa Kejayaan
Dalam bidang filsafat, tampillah al-Kindi sebagai perintis intelektual Islam. Dia dikenal sebagai failasuf al-‘Arab (filosof bangsa Arab) disamping sebagai filosof Muslim pertama. Dia dikenal sebagai seorang penulis danlam filsafat dan ilmu pengetahuan.
Filsafat menemui momentumnya yang baru, setelah muncul al-Farabi dalam pentas intelektualisme Islam. Dia penerus tradisi intelektual al-Kindi, tetapi dengan kompetensi, kreativitas, kebebasan berpikir, dan tingkat sofistikasi yang lebih tinggi. Al-Farabi termasyhur namanya dalam bidang logika dan sebagai juru bicara Plato dan Aristoteles pada masanya.
Lebih dari satu abad setelah al-Farabi, muncullah Ibnu Sina. Di tangannya filsafat Islam mencapai puncaknya dan dialah yang terbesar di antara sekalian pemikir yang menuliskan karya filsafatnya dalam bahasa Arab. Ibn Sina adalah penulis Muslim yang luar biasa produktif. Banyak sekali karangannya, tetapi yang paling terkenal adalah al-Syifa’, suatu karya ensiklopedis tentang fisika, metafisika, dan matematika yang terdiri dari 18 jilid.
Akan tetapi, dibandingkan dengan Ibn Rusyd, Ibn Rusyd lebih dikenal di Eropa dari pada semuanya. Di Barat dia dikenal dengan Averroes. Dia seorang yang memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Dibidang kedokteran, kontribusi Ibn Rusyd tidak bisa dianggap kecil. Ia sendiri telah terjun pada profesi dokter. Sumbangannya dalam bidang medis adalah karyanya yang berjudul al-Kulliyat fi al-Tibb, yang memuat pembahasan tentang penyakit cacar dan tentang retina. Tetapi, dia lebih dikenal sebagai seorang filosof.
Di bidang kedokteran terukir nama al-Razi (865-925 M). Dia dikenal sebagai ahli dokter Muslim terbesar, paling orisinal, dan terbanyak tulisannya. Dia telah mengarang buku tentang penyakit cacar dan campak (al-Judari wa al-Hasbah). Karyanya yang terpenting adalah al-Hawi yang terdiri dari 20 jilid membahas berbagai cabang ilmu kedokteran. Ibn Sina juga menyumbangkan karyanya bagi kebesaran dunia medical Islam.
Di bidang Kimia, sumbangan dan orisinal karya Muslim jauh lebih besar. Jabir Ibn Hayyan terkenal sebagai bapak Kimia. Tokoh lainnya adalah Abu Bakr Muhammad bin Zakariyah al-Razi.
Dalam bidang Fisika, Abu Raihan Muhammad al-Baituni (973-1048 M) sebelum Galileo telah mengemukakan teori tentang bumi berputar pada porosnya. Sedangkan di bidang Matematika, Islam memiliki sejumlah ahli matematika. Yang paling terkenal adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850 M). ia menulis buku-buku mengenai ilmu hitung dan aljabar Hisab al-Jabrwa al-Muqabalah (Kalkulasi Integral dan Persamaan) merupakan karyanya yang tergolong besar. Ahli Matematika terkemuka lainnya adalah Ghiyat al-Din al-Kasyani. Bukunya al-Risalat al-Muhitiyyah merupakan karya besar mengenai ilmu hitung. Ahli matematika lainnya adalah Umar Khayam yang pada karyanya menjelaskan tentang pemecahan geometri dan aljabar, tentang persamaan tingkat kedua, dan klasifikasi persamaan.
Umat Islam juga berhasil mengembangkan astronomi. Di bidang ini muncul sederetan nama ahli astronomi, seperti Ibrahim al-Fazari, Ali bin Isa al-Asturlabi, al-Khawarizmi, Umar Khayyam, al-Zarqali, dan yang lainnya.
Demikian tokoh-tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam kejayaan pendidikan umat Islam. Bukan hanya kemajuan ilmu-ilmu di atas yang telah dicapai umat Islam, masih banyak lagi kemajuan sains lain yang juga telah dicapai umat Islam.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Kejayaan umat Islam di bidang pendidikan tidak lepas dari pengaruh pemikiran warisan Yunani yang mana pemikiran-pemikiran tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, lalu dipelajari oleh umat Islam. Kontak umat Islam dengan filsafat Yunani sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia Islam.

Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya kebudayaan Islam. Ada dua faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor Intern dan faktor Ekstern.

Lembaga pendidikan Islam ada yang bersifat formal dan ada yang bersifat nonformal. Pendidikan Islam yang bersifat formal memiliki sistem antara lain kurikulum, metode pengajaran, dan Rihlah Ilmiyah. Pada masa kejayaan ini terdapat banyak tokoh yang mempunyai kontribusi besar dalam kemajuan pendidikan Islam.

Demikianlah dunia Islam di masa jayanya, yang dihiasi dengan berbagai unsur budaya dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan sebagai taman yang indah penuh dengan berbagai macam tanaman dengan buah dan bunga yang beraneka warna, dilengkapi dengan berbagai sarana rekreasi yang mengasyikkan.


DAFTAR PUSTAKA

Asrohah, Hanun . 1999. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Zuhairini. 1997. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.

Links

Al-Qur'an Widget by Blogger Tutorial Blog
Designed by Animart Powered by Blogger