Sunday 8 May 2011

Resume Teori Piaget dan Teori Vigotsky

Resume Teori Belajar Piaget & Vygotsky
-PIAGET-
Intelegensi → ciri bawaan yang dinamis → dikarenakan tindakan yang cerdas akan berubah saat organisme semakin matang secara biologis dan mendapatkan pengalaman.
Teori tersebut sering disebut sebagai genetic epistemology karena teori ini berusaha melacak perkembangan kemampuan intelektual.
Skema
Skema (jamak : skemata) → potensi umum untuk berperilaku dengan cara tertentu, misalnya potensi untuk melakukan hal seperti mengisap, menatap, atau memegang. Di dalamnya terdapat isi (content) yaitu kondisi-kondisi yang berlaku selama terjadi manifestasi potensi umum.
Asimilasi
→ penyesuaian antara struktur kognitif dengan lingkungan fisik.
Akomodasi
→ modifikasi struktur kognitif agar sesuai dengan lingkungan.
Asimilasi dan akomodasi merupakan functional invariants karena mereka terjadi di semua level perkembangan intelektual.
Ekuilibrasi
Ketika asimilasi terjadi → seseorang akan merespon situasi sesuai dengan pengetahuan sebelumya. Munculnya suatu situasi yang baru membuat kita tidak bisa merespon jika hanya mengandalkan pengetahuan terdahulu sehingga → menyebabkan ketidakseimbangan kognitif. Adanya kebutuhan bawaan kita untuk mencapai equilibrium membuat struktur otak berubah sehingga terjadi keseimbangan (proses akomodasi). Akomodasi menyebabkan ketika kita bertemu dengan situasi baru di lain waktu, tidak akan terjadi ketidakseimbangan kognitif.
Interiorisasi
Apa yang dialami anak adalah fungsi dari lingkungan fisik dan struktur kognitif. Interiorisasi → penurunan ketergantungan pada lingkungan fisik dan meningkatnya struktur kognitif
Pada awalnya reaksi adaptif anak ini berlangsung bersifat langsung dan sederhana, tanpa pemikiran. Reaksi adaptif biasanya jelas kelihatan tetapi lama kelamaan proses interiorisasi berlangsung, reaksi adaptif anak menjadi tidak tampak (lebih banyak melibatkan tindakan internal daripada eksternal). Piaget menyebut proses tak tampak ini sebagai operasi (yang sama dengan berpikir). Karakteristik terpenting dari operasi adalah ia dapat dibalik (reversibility).
Tahap-tahap perkembangan:
1. Tahap Sensorimotor (dari lahir – 2 tahun)
Ciri : tidak ada bahasa, anak bersifat egocentris, pada akhir tahap ini anak mengembangkan object permanence, anak tahu benda itu ada meskipun tidak tampak.
2. Pemikiran preoperational (sekitar 2 tahun – 7 tahun)
a. Pemikiran prakonseptual (sekitar 2 tahun - 4 tahun)
Ciri : Pembentukan konsep sederhana, mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok berdasarkan kemiripan, logika mereka tidak induktif atau deduktif, namun transduktif ( sapi adalah hewan besar dan berkaki empat, hewan itu juga berkaki empat dan besar jadi hewan itu adalah sapi)
b. Pemikiran intuitif (sekitar 4 tahun - 7 tahun)
Anak memecahkan masalah secara intuitif, bukan berdasarkan kaidah-kaidah logika.
Ciri : anak tidak mampu untuk conservation (kemampuan untuk menyadari bahwa jumlah, panjang, substansi atau luas akan tetap sama meski mungkin hal-hal itu direpresentasikan kepada anak dalam bentuk yang berbeda-beda). Anak secara mental tidak mampu membalikkan operasi kognitif.
3. Operasi konkret (sekitar 7 tahun - 11/12 tahun)
Ciri : anak memiliki kemampuan konservasi, kemampuan mengelompokkan secara memadai, mampu melakukan pengurutan (dari yang besar ke yang kecil dan sebaliknya), dan mampu menangani konsep angka. Akan tetapi, proses pemikiran masih didasarkan hal-hal yang konkret.
4. Operasi formal (sekitar 11/12 tahun – 14/15 tahun)
Anak mampu menangani situasi hipotetis dan proses berpikir mereka tidak lagi tergantung hanya pada hal-hal yang langsung. Pemikiran anak semakin logis dimana pemikiran ini dapat membantunya untuk mencari solusi atas problem kehidupan yang tidak kunjung selesai.
Pendapat Piaget mengenai pendidikan
Anak dengan usia sama dari budaya yang sama cenderung memiliki struktur kognitif yang sama, tetapi mungkin juga mereka memiliki struktur kognitif yang berbeda dan karenanya membutuhkan jenis materi belajar yang berbeda pula.
Agar proses belajar terjadi, materi perlu sebagian yang sudah diketahui dan sebagian lagi belum. Bagian yang sudah diketahui akan diasimilasi dan bagian yang belum diketahui akan menimbulkan modifikasi dalam struktur kognitif anak. Modifikasi ini disebut akomodasi yang dapat disamakan dengan belajar.
Menurut Piaget, pendidikan yang optimal membutuhkan pengalaman yang menantang bagi si pembelajar sehingga proses asimilasi dan akomodasi dapat menghasilkan pertumbuhan intelektual. Untuk menciptakan jenis pengalaman ini, guru harus tahu level fungsi struktur kognitif siswa. Maka, dapat kita tarik persamaan antara teori Piaget (yang kognitif) dengan teori-teori behavior, yaitu : pendidikan harus diindividualisasikan.

-VYGOTSKY-
Wertsch mendeskripsikan 3 tema yang muncul untuk membentuk inti dari kerangka teori Vygotsky :
(1) ketergantungan pada genetik atau metode perkembangan;
(2) pernyataan bahwa proses mental yang lebih tinggi dalam individu memiliki asal-usul mereka dalam proses sosial;
(3) klaim bahwa proses mental dapat dipahami hanya jika kita mengerti alat-alat dan tanda-tanda yang menengahinya.
Phylogenetic Comparisons
Untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dalam fungsi mental manusia dan hewan lainnya, Vigotsky mengambil Marxian posisi Marxis yang diselenggarakan kegiatan sosial tenaga kerja, yang didirikan pada penggunaan alat teknis, adalah kondisi dasar pada eksistensi manusia. Dengan kata lain, struktur dan praktek-praktek penyelenggaraan sosial tenaga kerja menyediakan konteks untuk bagaimana mereka bertindak, dan sesudah itu, bagaimana mereka berpikir. Tapi Vygotsky juga melampaui posisi ini untuk mempertimbangkan munculnya sppech/pidato untuk sama-sama penting dalam membedakan manusia dari hewan lainnya.
Dari perbandingan ini Vygotsky memperoleh sebuah kepercayaan yang benar-benar mirip dengan pambahasan Bruner sebelumnya, yaitu, perkembangan biological dan cultural tidak terjadi dalam isolasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan factor-faktor sosial dan cultural untuk memediasi perkembangan kemampuan intelektual manusia.
Vygotsky’s Developmental Method
• Natural Process of Development
Vygotsky percaya bahwa eksperimen seharusnya mengatur pemberi kesempatan maksimal pada subjek untuk mengerjakan bermacam-macam aktivitas yang dapat diobservasi, bukan dengan pengontrolan yang sangat tegas.
Vigotsky menggunakan tiga tekhnik dalam eksperimen pada anak-anak yang meliputi pengenalan hambatan yang akan mengganggu pemecahan masalah. Dalam studi bahasa sifat yang mementingkan diri sendiri, contohnya, Vigotsky meminta anak-anak yang berbicara bahasa yang berbeda untuk melengkapi kegiatan kooperatif. Sebuah teknik untuk memberikan bantuan secara eksternal untuk menyelesaikan masalah yang dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara. Akhirnya, anak-anak mungkin diminta untuk menyelesaikan masalah yang melebihi pengetahuan dan kemampuan mereka.
Ketiga teknik ini mempunyai penekanan umum yang menerangkan proses, daripada produk. Melalui mediasi, Vigotsky mendefenisikan bentuk perilaku manusia “individu yang secara aktif mengubah stimulus dari situasi sebagai bagian dari proses untuk merespon itu.”
• Sosiokultural History
Vygotsky mempertimbangkan perkembangan intelegensi menjadi internalisasi alat budaya seseorang. Tetapi, alat-alat muncul dan dan berubah sebagaimana kultur/budaya berkembang dan berubah. Bagi Vygotsky, perspektif historical dan cultural adalah hampir sama, karena perbedaan cultural/budaya dapat dilihat di sepanjang kontinum evolusi sosial.
The Social Origins of Higher Mental Procesess
Vygotsky berpendapat bahwa focus yang lebih tepat adalah aktivitas sosial. Perkembangan “tidak dilanjutkan kearah sosialisasi.” Itu adalah “konversi hubungan sosial dalam fungsi mental.”
Dari persfektif interaksional, anak mengubah hubungan sosialnya ke dalam fungsi psikologis dengan mediasi. Mediasi → mengubah sebuah situasi stimulus dalam proses meresponnya. Apa yang dimaksudkan adalah bahwa konversi dari sosial ke psikologis tidaklah langsung. Sebagai pengganti, hal itu dilaksanakan melewati berbagai macam link, yakni “tool” atau alat dan “sign” atau tanda .Alat adalah sesuatu yang dapat diguanakan dalam melayani suatu hal lainnya. Tanda adalah sesuatu yang merupakan tempat menggantungkan sesuatu lainnya.
Tanda ikonik adalah gambar objek. Contoh ikon-ikon dapat dilihat di banyak aplikasi computer. Seperti gambar tong sampah. Gambar tersebut merefleksikan fungsinya yaitu untuk membuang atau menghapus file.
Proses mental yang lebih tinggi (higher) dibuat, lalu, ketika mediasi menjadi internal secara peningkatan dan simbolik. Dua konsep diajukan Vygotsky untuk memahami proses ini yaitu :
(1) Internalisasi
(2) Zona perkembangan proximal.
Internalisasi
Vygotsky berpendapat bahwa internalisasi memberikan penjelasan yang baik baagi observasi Piaget tentang egocentric speech pada anak-anak tahapan praoperasional. Dalam teori Piaget, egocentric speech menggambarkan pemikiran egosentris dan pola pemberian alasan pada anak tahap praoperasional. Hal ini menghilang ketika operasi-operasi logis bertambah di tahapan selanjutnya. Vygotsky percaya bahwa egosentris speech berkembang secara perlahan menjadi inner speech dan ditandai “sebuah perkembangan abstrak dari suara, kemampuan baru anak mengenai ‘memikirkan kata-kata’ sebagai pengganti dari mengucapakan kata tersebut.”
The Zone of Proximal Development
→ "Pondasi yang kuat pada tahap sebelumnya akan memudahkan pebelajar atau peserta didik untuk belajar ke tahap berikutnya".
Menurut Vygotsky, “zona perkembangan proximal menjelaskan fungsi-fungsi yang belum matang tapi sedang dalam proses kematangan”.
Learning, instruction, and development
Menurut Vygotsky, belajar yang baik → belajar setahap lebih maju dari tahap perkembangan seseorang. Ia melihat proses dari belajar dan perkembangan adalah 2 hal yang berdiri sendiri, namun saling terkait dimana belajar dapat memicu perkembangan seseorang.
Teaching thinking versus content-specific skill
Vygotsky mempertimbangkan dan menolak pandangan tentang bagaimana interaksi belajar dan perkembangan :
1. Perkembangan adalah suatu kondisi awal yang harus muncul sebelum belajar, berarti materi yang diajarkan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak.
2. “Perkembangan adalah belajar” itu lebih mengarah kepada karakteristik dari teori behaviorist dan teori kognitif information processing. Belajar bukan hanya perolehan dari kemampuan untuk berpikir; belajar adalah perolehan dari banyak kemampuan khusus untuk memikirkan tentang beragam hal.
3. Interaksi antara belajar dan perkembangan
Interaction in the zone of proximal development
Anak-anak belajar untuk menggunakan tool dan kemampuan yang mereka pelajari dengan partner sosial. Interaksi sosial yang terjadi dapat mengakibatkan perkembangan yang terhambat atau perkembangan yang lebih cepat. Partner yang lebih mampu (orang dewasa atau teman sebaya) berfungsi memberikan perkembangan kognitif pada partner yang kurang mampu (anak-anak). Hal ini serupa dengan scaffolding dimana instruktur atau teman yang lebih mampu berfungsi sebagai tool yang mendukung untuk pembelajar ketika partner yang kurang mampu mengkonstruk pengetahuan mereka.
Scaffolding memiliki 5 karakteristik :
1. Menyediakan dukungan
2. Berfungsi sebagai tool
3. Memperluas kemampuan seseorang
4. Memperbolehkan menyelesaikan pekerjaan yang kelihatannya tidak mungkin diselesaikan
5. Dipakai secara selektif untuk memberikan bantuan setiap saat dibutuhkan
Seorang instruktur harusnya memberikan bimbingan yang diperlukan oleh pembelajar untuk dapat menghubungkan antara skill yang sudah mereka peroleh sebelumnya dengan skill yang diinginkan untuk dicapai. Partner dalam hal ini memiliki pemahaman yang sama tentang suatu tugas dan sebaiknya jangan ada partner yang mendominasi dalam pengerjaaan tugas. Ketidaksamaan mungkin tampak dalam level pengetahuan yang dimiliki tetapi kedua belah pihak hendaknya memiliki kekuasaan dan otoritas yang sama.

No comments:

Post a Comment

Links

Al-Qur'an Widget by Blogger Tutorial Blog
Designed by Animart Powered by Blogger